Corona di Bali

Minimalisir Siswa Stres Saat Ikuti Pembelajaran Daring, Disdikpora Bali Tak Lagi Berikan Target

Disdikpora Bali Tak Lagi Berikan Target Kurikulum bagi Guru, Minimalisir Siswa Stres Saat Ikuti Pembelajaran Daring

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Foto : Anak-anak ketika mengakses internet untuk belajar daring di Kantor Polsek Klungkung, Selasa (18/8) 

Walau bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, sayangnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima banyak pengaduan terkait dengan anak-anak yang stres akibat pembelajaran jarak jauh.

"Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima pengaduan sejumlah orangtua siswa yang mengeluhkan anak-anak mereka malah stres karena mendapatkan berbagai tugas setiap hari dari para gurunya," papar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020), mengutip dari akun media sosial Kampus Guru Cikal.

Kampus Guru Cikal bersama dengan Keluarga Kita, Komunitas Guru Belajar dan Sekolahmu yang tergabung dalam gerakan Sekolah Lawan Corona memaparkan sejumlah alasan mengapa anak bisa stres selama pembelajaran jarak jauh.

Berikut 5 hal penyebab anak menjadi stres:

1. Murid hanya diminta merangkum materi pembelajaran.

2. Tidak ada pengarahan cara penggunaan aplikasi media belajar digital.

3. Murid diminta mengerjakan soal-soal di LKS dengan jumlah soal yang banyak.

4. Murid tidak terlibat dalam perencanaan cara belajar.

5. Hanya sekedar mengerjakan soal tanpa interaksi antara guru dan murid.

Bentuk pengajaran jarak jauh ramah anak.

Dengan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak, semestinya pembelajaran jarak jauh tidak membuat anak stres.

Justru, anak bisa tersemangati karena ia mempelajari banyak hal baru dengan cara berbeda dari biasanya.

Sekolah Lawan Corona melalui program "Temu Pendidik Spesial" yang diselenggarakan secara daring, Kamis (19/3/2020) memaparkan, sejumlah solusi untuk guru maupun orangtua agar anak tak mudah stres saat belajar jarak jauh.

Dibawakan oleh Guru Febriandhini dari SMP Lazuardi Al Falah GIS dan Guru Choifah dari MA Walisongo serta dipandu Guru Yanuar dari Sekolah Cikal Surabaya, berikut 7 (tujuh) tip pengajaran ramah anak:

1. Ciptakan kolaborasi antara anak dan orangtua dalam penugasan dan target belajar. Sehingga anak tak akan merasa belajar sendirian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved