Begini Keunggulan Tower Baru AirNav di Yogyakarta Internasional Airport

Pembangunan tower bandara YIA ini, dikerjakan hanya dalam waktu 7,5 bulan sejak bulan Januari 2019-Agustus 2019.

Istimewa
Tower Baru AirNav di Yogyakarta Internasional Airport 

Selain itu, AirNav Indonesia juga memiliki gedung administrasi yang dilengkapi dengan ruangan dan fasilitas perkantoran modern serta ramah lingkungan.

“Keenam, kami juga melayani pendaratan pesawat berbasis satelit, yang biasa disebut Performance Based Navigation (PBN),” terang Pramintohadi.

Ketujuh, kapasitas runway YIA 28 pergerakan per jam, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Adisutjipto sebanyak 17 pergerakan per jam.

“Dengan kapasitas tersebut, Bandara Adisutjipto melayani 280 sampai dengan 300 pergerakan pesawat udara per harinya. Sedangkan YIA, memiliki kapasitas runway 28 pergerakan pesawat udara per jam. Jadi bisa dibayangkan penambahan kapasitas pergerakan pesawat udara yang cukup signifikan dalam mendukung konektivitas udara untuk wilayah Yogyakarta,” paparnya.

Paling akhir, alur penerbangan (flow traffic) di bandara ini lebih lancar dibandingkan Bandara Adi Sutjipto, sehingga jadwal penerbangan lebih teratur.

Pramintohadi menyampaikan, dengan peresmian tersebut, wilayah ruang udara Yogyakarta saat ini memiliki dua bandar udara aktif, sehingga meningkatkan kapastitas penerbangan di wilayah tersebut.

AirNav Indonesia, lanjutnya, telah menyiapkan skema operasional layanan navigasi penerbangan untuk kedua bandar udara tersebut, sebab AirNav mengoperasikan layanan navigasi penerbangan di kedua bandara tersebut secara bersama-sama.

“Bandara Adi Sutjipto akan beroperasi untuk slot penerbangan militer dan training. Sedangkan untuk YIA akan fokus melayani penerbangan komersil. AirNav Indonesia akan memberikan layanan aerodrome control (ADC) untuk pesawat udara yang take-off dan landing di YIA melalui Menara Pemandu Lalu Lintas Penerbangan YIA," jelasnya.

Sedangkan untuk pesawat udara di ruang udara Yogyakarta dengan ketinggian 4.000 sampai dengan 24.500 kaki akan dilayani oleh unit approach control (APP) yang bertempat di Bandara Adisutjipto yang telah dilengkapi dengan Radar Surveillance dengan coverage hingga radius 183 nautical miles.

AirNav Indonesia, lanjutnya, menginvestaskan total Rp. 87,6 miliar untuk membangun tower, gedung administrasi, gedung operasional dan fasilitas navigasi penerbangan.

Tower baru ini berada di kawasan dengan luas lahan 15.651 m2 dan luas bangunan 5.209 m2 di YIA.

Fasilitas yang dimiliki untuk mendukung layanan navigasi penerbangan di YIA antara lain adalah fasilitas pendaratan yang terdiri dari Instrument Landing System (ILS), Terminal-DME, dan prosedur pendaratan berbasis satelit performance-based navigation (PBN) serta SID/STAR RNAV1.

Pengoperasian YIA diharapkan Pramintohadi memberikan dampak positif bagi roda perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.

“Dengan penambahan kapasitas ini artinya potensi jumlah penumpang semakin meningkat, wisata dan penumpang haji maupun umroh juga meningkat. Konektivitas di jalur selatan Jawa yang masih sangat tinggi potensinya menjadi lebih dimanfaatkan," papar Pramintohadi.

Jarak tempuh lebih jauh sehingga menambah potensi city pair, artinya rute-rute baru akan semakin banyak ke sini baik domstik maupun internasional.

Seluruh potensi tersebut, menurutnya tentu akan memberikan stimulus yang baik bagi roda perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Yogyakarta.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved