Begini Keunggulan Tower Baru AirNav di Yogyakarta Internasional Airport
Pembangunan tower bandara YIA ini, dikerjakan hanya dalam waktu 7,5 bulan sejak bulan Januari 2019-Agustus 2019.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, YOGYAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan Tower baru AirNav Indonesia yang berada di Yogykarta International Airport (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (28/8/2020) kemarin.
Presiden didampingi oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, Menteri BUMB Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama AirNav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Pembangunan tower bandara YIA ini, dikerjakan hanya dalam waktu 7,5 bulan sejak bulan Januari 2019-Agustus 2019.
Pengerjaan pembangunan yang cepat ini diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo.
• Tiga Kasus Laka Lantas Terjadi di Denpasar, Satu Kasus dalam Pengaruh Alkohol
• Promo JSM Indomaret dan Alfamart Akhir Pekan, Diskon Minyak Goreng, Sabun, Beras hingga Susu
• Yogyakarta Internasional Airport Telah Diresmikan Presiden Jokowi, Begini Fasilitas dan Pendukungnya
“Pembangunan ini termasuk cepat, namun kualitasnya tetap bagus. Proyek-proyek ke depannya harus seperti ini, cepat tetapi kualitasnya juga bagus,” ujar Presiden Jokowi saat sambutan dalam peresmian kemarin.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi menyampaikan, Tower YIA memiliki delapan keunggulan dibandingan dengan Tower Adisujtipto.
Pertama, Tower YIA memilki tinggi 39,5 meter, lebih tinggi dibanding tower Adi Sutjipto yang setinggi 25 meter.
“Ketinggian ini membuat pandangan ATC lebih luas dan mampu memantau seluruh pergerakan area bandara,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/8/2020).
Kedua, Tower YIA dibangun hanya 7,5 bulan saja, termasuk salah satu yang tercepat.
Ketiga, tower ini dibangun tahan gempa hingga 8,8 magnitudo.
Pramintohadi melanjutkan, keunggulan keempat adalah tower dibangun tahan terhadap tsunami dan dapat langsung beroperasi melayani penerbangan setelah tsunami berhenti.
Hal itu dikarenakan seluruh peralatan navigasi ditempatkan pada ketinggian 15 mdpl, sebab gelombang tsunami berada pada rentang 8 - 12,8 m.
Kelima, tower ini dilengkapi dengan fasilitas peralatan navigasi penerbangan yang modern.
Menara Pemandu Lalu Lintas Penerbangan YIA dilengkapi dengan tower set, radar monitoring, radio VHF, telephone direct speech dan Automatic Terminal Information Service (ATIS).
Fasilitas Gedung operasional dilengkapi dengan radar control display, radio VHF, telephone direct speech dan Automated Weather Observing System (AWOS) bekerja sama dengan BMKG.