Ular Masuk Rumah
BREAKING NEWS Ular Sanca 3,5 Meter Sembunyi di Sela Kayu Reng Atap Rumah Warga di Kesiman
Mengetahui keberadaan ular itu, warga setempat, Made Sila langsung bergerak untuk menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seekor Ular berjenis Sanca sepanjang 3,5 meter bersarang di sela-sela kayu reng atap rumah warga di Jalan Soka No.61, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa (1/9/2020) pagi.
Mengetahui keberadaan ular itu, warga setempat, Made Sila langsung bergerak untuk menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Menerima laporan dari Made Sila BPBD menerjunkan tim pemadam kebakaran Regu Camar 4 Pos Juanda untuk melakukan evakuasi Ular Sanca berukuran besar itu.
Setibanya di lokasi, sejumlah petugas Damkar dengan hati-hati mulai melakukan evakuasi Ular Sanca itu menggunakan stik khusus penangkap ular. Penanganan melibatkan sampai 4 orang petugas.
Beberapa waktu kemudian, ular Sanca berhasil diamankan oleh Regu Camar 4 dan dimasukkan ke dalam karung untuk diamankan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa kepada Tribun Bali.
"Terjadi penemuan Ular berjenis Sanca berukuran sekitar 3,5 meter di Jalan Soka, telah berhasil dievakuasi oleh petugas kami," kata Joni.
Joni menambahkan, tidak ada laporan adanya korban akibat keberadaan Ular Sanca tersebut.
"Tidak ada korban," ujarnya.
Untuk diketahui, Ular Sanca merupakan jenis ular dari keluarga Pythonidae yang memiliki tubuh besar dan panjang.
Ular ini tidak memiliki racun (venom) akan tetapi dalam menyerang mangsanya ular ini memiliki kemampuan membelit yang kuat hingga sang mangsa kehabisan napas atau meremukkan tulang mangsanya.
Ular Sanca tersebar di daerah beriklim panas dan tropis, salah satunya adalah Indonesia, Asia.
Kemunculan Ular Sanca
Kemunculannya selalu membuat geger warga, ini fakta ular sanca yang perlu kamu ketahui.
1. Makan Tikus dan Hewan Kecil Lainnya
Ular yang dalam bahasa Inggrisnya disebut reticulated phyton ini memakan tikus, ayam dan hewan kecil lainnya.
Namun menurut beberapa ahli, sanca kembang akan makan apa saja yang dapat mereka tangkap, serta tidak masalah hidup di saluran air.
2. Menghindari Kontak Manusia
Piton jenis sanca kembang atau disebut juga sanca batik cenderung pemalu dan tidak suka kontak dengan manusia.
Namun, mereka akan berubah agresif bila merasa terancam.
3. Terpanjang dan Terberat di Keluarga Piton
Dalam keluarga Piton, ular sanca kembang adalah yang terpanjang dan terberat.
Sanca kembang bisa tumbuh sampai 10 meter dengan berat mencapai 113 kg.
4. Perenang dan Pendaki yang Baik
Sanca kembang bisa berenang dengan baik dan mampu mendaki di tempat-tempat cukup tinggi.
5. Pergerakan Lambat
Ular sanca kembang tak bisa bergerak cepat, yakni hanya sekitar 1,6 km per jam di tanah terbuka.
Mereka tak perlu tergesa-gesa untuk berburu, sehingga itu tak menjadi masalah.
6. Membunuh Mangsa dengan Melilit dan Menelannya Secara Utuh
Lilitan ular sanca bisa mematikan mangsanya.
Setelah itu, ia akan menelannya secara utuh, biasanya kepala terlebih dahulu.
Sanca kembang tidak berbisa, tetapi giginya yang tajam dan panjang, bisa membuat kondisi korbannya semakin buruk.
7. Ibu yang Waspada
Sanca betina adalah ibu yang waspada.
Ia akan tetap melingkari telurnya hingga saat telur berkembang.
8. Kamuflase dalam Pola Warna
Pola warna dari Sanca memungkinkan ular ini dapat berkamuflase ketika di alam liar.
Saat berada di tumpukan daun ataupun semak, warna itu akan menyamarkan keberadaan mereka.
9. Jangan Ganggu Bila Melihatnya
Bila melihatnya berada di alam liar, saluran air, kanal, taman ataupun yang lain, sebaiknya langsung tinggalkan hewan itu.
Biasanya, ular Piton akan langsung bersembunyi bila dilihat. (*)