Corona di Indonesia
Rizal Ramli Sebut 3 Fokus yang Mesti Dilakukan Pemerintah untuk Menangani Pandemi Covid-19
Rizal mengatakan, peningkatan produksi pangan menjadi hal penting untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas di tengah pandemi.
TRIBUN-BALI.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan, sejak virus corona diumumkan sebagai pandemi, dirinya sudah mulai menyarankan pemerintah untuk melakukan realokasi anggaran strategis dalam penanganan Covid-19.
Kendati demikian, menurutnya pemerintah tidak fokus dalam melakukan relokasi anggaran.
Menurutnya, ada tiga fokus yang seharusnya dilakukan pemerintah.
Pertama anggaran untuk fokus melawan virus corona dari segi kesehatan secara besar-besaran, fokus pemberian bantuan bagi masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, serta fokus peningkatan produksi pangan.
• Pebalap Valentino Rossi Disebut Mendapat Perlakuan Istimewa dari Yamaha
• Pekerja Belum Terima Subsidi Gaji, Pemerintah Sebut Beberapa Hal Ini Jadi Kendala
• Sempat Keterbatasan, RSU Bangli Kini Miliki 32 Ruang Perawatan Covid-19
Rizal mengatakan, peningkatan produksi pangan menjadi hal penting untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas di tengah pandemi.
Sebab, pandemi juga mengancam terjadinya krisis pangan, sehingga perlu tindakan untuk memitigasinya.
Pertanian menjadi sektor yang memungkinan untuk terus berproduksi karena risiko terkena virus corona di pedesaan lebih kecil ketimbang perkotaan.
Selain itu, produksinya tak butuh waktu lama sekitar 2 bulan hingga 4 bulan.
"Jadi yang penting kita ada stok pangan yang cukup sehingga rakyat kita tidak kelaparan kalau nanti krisis ini berkepanjangan," kata dia dalam webinar mengenai ancaman krisis pangan, Senin (7/9/2020)
Sayangnya, menurut Rizal, pemerintah tidak fokus pada ketiga hal tersebut.
Melainkan, tetap meninginginkan banyak program dan proyek berjalan beriringan, yang menurutnya itu malah membuat pandemi makin sulit teratasi
"Tapi begitu saya lihat angka-angkanya, kagak nyambung, karena masih bikin proyek ini, proyek jalan, proyek ibu kota baru, macam-macam.
Yah jelas enggak ada uang kalau mau semuanya. Padahal dalam krisis kita perlu prioritas, perlu fokus," jelasnya
Ia bilang, belajar dari penanganan krisis ekonomi di tahun 1998, saat itu pengerjaan proyek-proyek besar dihentikan untuk sementara.
• Ramalan Zodiak Besok Selasa 8 September 2020, Taurus Hindari Konfrontasi, Virgo Temukan Pelabuhan
• Arumi Bachsin Sering Mengomeli Wagub Jatim Emil Dardak karena Lagu Dialah
• Wanita Maroko Siksa Buah Hati hingga Tewas di Apartemen, Polisi Temukan Identitas Palsu
Kemudian, setelah dua tahun perekonomian kembali pulih barulah proyek-proyek tersebut dijalankan lagi.