Terjadi Kecelakaan Denpasar Selasa Dini Hari, Korban Wanita Luka Parah & Dilarikan ke RS Sanglah
Kecelakaan lalu lintas terjadi di kawasan Jalan Tukad Pakerisan, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa (8/9/2020) dini hari.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kecelakaan lalu lintas terjadi di kawasan Jalan Tukad Pakerisan, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa (8/9/2020) dini hari.
Menderita luka cukup parah, korban harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar.
Korban ditangani oleh petugas ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pos Juanda Kota Denpasar setelah mendapatkan informasi dari warga sekira pukul 00.05 Wita.
• Dua Pengendara Terlibat Kecelakaan di Denpasar, Satu Orang Diduga Alami Patah Tulang
• Pria Asal Banyuwangi Alami Kecelakaan Lalu Lintas di Renon, Sundul Mobil, Body Motor Hancur
• Pemuda Tak Sadarkan Diri di Jalan Gunung Soputan Denpasar Akibat Kecelakaan Tunggal
Salah satu Tim Medis BPBD Pos Juanda I Kadek Budi Adnyana S. Kep menerangkan korban menderita luka yang lumayan parah sehingga harus buru-buru dirujuk ke rumah sakit.
"Saat kami sampai di TKP kondisi pasien lumayan parah, jadinya kami buru rujuk ke Sanglah," kata Kadek Budi kepada Tribun Bali pagi ini.
Ia menyampaikan, korban laka lantas dialami oleh wanita berusia 22 tahun berinisial G A M J beralamat di Kesiman Petilan, Denpasar Timur, Bali.
"Kondisi korban wanita 22 tahun ini dicurigai mengalami fraktur (patah) kaki kanan dan pergelangan tangan kanan, luka sobek di lutut kaki kanan, serta terdapat benjolan di bagian wajah," katanya.
Sedangkan satu korban lainnya, R S R pria berusia 31 tahun asal Surabaya, Jawa Timur juga didapati mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya.
"Kondisi satu korban lainnya, mengalami luka pada bagian dagu serta luka lecet di kaki dan tangan," tuturnya.
Sementara itu, terkait kronologis, Kadek Budi tidak mengetahui pasti ihwal insiden kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dua orang korban luka ini.
"Ampure untuk kronologinya saya kurang jelas," ujarnya. (*)