Dinilai Berkontribusi Pada Citra Pariwisata Bali, Pemerintah Diharapkan Konsentrasi Tata Ubud
Dinilai Berkontribusi Luar Biasa Terhadap Citra Pariwisata Bali, Pemerintah Diharapkan Konsentrasi Tata Kawasan Ubud
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana melakukan kunjungan kerja ke Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (9/9/2020).
Dalam kunjungan tersebut Ari Dwipayana bertemu dengan Ketua dan Pengurus Yayasan Bina Wisata Ubud, sebuah yayasan nirlaba yang telah puluhan tahun memiliki kepedulian dalam menjaga Ubud sehingga menjadi kawasan wisata terbaik dunia.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace); Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi; dan Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar, I Gede Widarma Suharta.
Ari Dwipayana menilai, Ubud memang memiliki kontribusi yang luar biasa terhadap pembentukan citra pariwisata Bali dan Indonesia.
• Ini Beberapa Penyebab Rambut Menjadi Rontok hingga Berketombe
• Jelaskan yang Dimaksud dengan Puisi dan Tuliskan Ciri-cirinya! Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD
• Harga Redmi 9C Rp 1 Jutaan, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Karena itu, sudah sepantasnya jika penataan kawasan Ubud sebagai salah satu destinasi terbaik dunia menjadi concern pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Dalam kaitan tersebut, Ari Dwipayana menyatakan kesediaan untuk menjadi jembatan komunikasi antara berbagai pihak, agar apa yang menjadi persoalan dalam penataan kawasan Ubud dapat diselesaikan dengan baik.
"Moementum penataan Ubud memerlukan sinergi berbagai pihak: masyarakat Ubud, Pemerintah Kabupaten Gianyar, Pemerintah Propinsi Bali dan juga Pemerintah Pusat," jelasnya dalam di siaran persnya yang diterima Tribun Bali, Kamis (10/9/2020).
Selain itu, Ari Dwipayana juga menyampaikan ada tiga tahap penanganan dampak ekonomi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Tahap pertama adalah tahap survival berupa penyaluran bantuan-bantuan pemerintah yang telah digulirkan di masa pandemi khususnya bagi masyarakat terdampak.
Ia mendorong agar pemerintah daerah dan masyarakat aktif mengakses bantuan-bantuan tersebut, terutama bagi yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Tahap kedua adalah tahap recovery.
Dalam tahap ini, Ari Dwipayana menekankan pentingnya kampanye safe travel sehingga bisa membangun kepercayaan dan rasa aman wisatawan.
Ia juga mengingatkan agar para pengelola wisata dan pelaku bisnis lain yang sudah beroperasi agar memperhatian dengan sungguh-sungguh dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan dan menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat, sehingga mereka mau berkunjung kembali," jelasnya.