Pilkada Serentak
Jadi Gong Koalisi Jembrana Maju, Ini Alasan PKB Putuskan Usung Tamba-Ipat di Pilkada Serentak 2020
Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono mengakui bahwa PKB akhirnya menjadi 'gong' penyempurna pasangan Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pilkada Jembrana 2020 terus saja memberikan berbagai kejutan.
PKB yang sebelumnya masih menentukan sikap netral akhirnya memutuskan bersikap.
Partai besutan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus AMI itu memutuskan berlabuh ke Koalisi Jembrana Maju (KJM) yang mengusung duet Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat). Bahkan, pada Minggu (6/9/2020) lalu PKB ikut sebagai pengusung dan mendaftarkan Tamba-Ipat ke KPU Jembrana.
Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono mengakui bahwa PKB akhirnya menjadi 'gong' penyempurna pasangan Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana.
• Desa Wisata Bakas Terus Berbenah, Upaya Maksimalkan Kunjungan Wisatawan Lokal saat Umanis Galungan
• Sampah Organik di Denpasar Diolah Jadi Pupuk Kompos, Hasilkan 15 Ton Kompos per Bulan
• Update Covid-19 di Denpasar 10 September: 43 Pasien Sembuh, Kasus Positif Bertambah 19 Orang
Bahkan, ia menyebutkan bahwa pihaknya mengawal langsung turunnya rekomendasi dari Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar.
"Dalam menentukan pilihannya, akhirnya DPC PKB Jembrana jadi Gong Koalisi KJM.
Ketua DPW PKB Bali, mengawal rekom langsung di Jakarta DPP PKB besutan Gus AMI (Abdul Muhaimin Iskandar) untuk dibawa langsung buat DPC PKB Jembrana diteruska oleh Haji Yunus Ketua DPC bergabung bersama Koalisi untuk mendaftar bersama di KPU Jembrana," kata dia, Kamis (10/9/2020).
Saat disinggung mengenai alasan pihaknya mendukung duet tersebut, Bang Yono menjawab bahwa antara partainya dan Tamba memiliki kesamaan visi dan misi.
Menurutnya, Jembrana membutuhkan perubahan dalam berbagai sektor untuk kemajuan Gumi Makepung tersebut.
"Kita ada kesamaan visi dan misi dalam membangun Jembrana. Jembrana perlu maju, perlu perubahan dan itu ada di Pak Tamba," ucap dia.
Selain itu, pihaknya juga menilai masyarakat Jembrana juga menginginkan perubahan.
Pasalnya, selama dua periode pemerintahan pasca Bupati, I Gede Winasa menurutnya Jembrana stag atau jalan di tempat.
"Harapan masyarakat juga ingin perubahan," ucapnya.
Di sisi lain, kepada Tribun Bali, Ketua DPC PKB Jembrana, H. Yunus mengaku pihaknya memutuskan mengusung Tamba-Ipat setelah melalui proses panjang.
• Trisno: Pasar Gotong Royong dan Digitalisasi Penting Jaga Stabilitas Harga
• Dimintai Biaya SPP, Seragam dan MPLS, Orangtua Siswa Keluhkan Pungutan Sekolah Saat Pandemi
• RESMI - Persija Lepas Sergio Farias dari Kursi Pelatih
Ia mengakui bahwa pihaknya terus mengamati kondisi dan situasi politik di Jembrana selama ini.
Hasil pengamatan dari jajaran DPC dan hasil penjaringan aspirasi dari kader dan simpatisan PKB, serta masyarakat Jembrana pihaknya bawa ke DPW dan oleh DPW di bawa ke DPP untuk ditinjau dan di berikan rekomendasi kepada calon yang diusung PKB.
Dari proses tersebut, akhirnya DPP PKB memutuskan untuk mengusung Tamba-Ipat.
Menariknya, rekomendasi itu sendiri turun hanya kurang dari 24 jam sebelum pendaftaran ke KPU Jembrana, yakni pada Sabtu (5/9/2020) lalu.
"DPC Jembrana, kita sudah memberikan presentasi ke DPW dan DPP melalui DPW kita akan taat instruksi partai," katanya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Kamis (10/9/2020).
Ia juga mengaku bahwa pasangan Tamba-Ipat juga merepresentasikan keberagaman sosial yang dimiliki oleh Kabupaten Jembrana.
Menurutnya, ini terlihat dari banyaknya partai yang ikut bergabung untuk mengusung Tamba-Ipat.
"Kenapa ke Tamba-Ipat, pasangan ini merepresentasikan keberagaman sosial," ujarnya.
PKB bersama 9 partai lainnya memutuskan untuk menegaskan sikapnya untuk mengusung duet I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat).
Dari 10 parpol yang deklarasi tersebut, 5 di antaranya parpol parlemen selaku pengusung, yakni Golkar (berkekuatan 6 kursi legislatif), Gerindra (4 kursi), Demokrat (2 kursi), PKB (2 kursi), dan PPP (1 kursi). Sedangkan 5 parpol non parlemen selaku pendukung adalah NasDem, Perindo, Berkarya, PKS, dan PSI.
Dalam Pilkada Jembrana 2020, Tamba-Ipat akan tarung head to head melawan Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, pasangan Cabup-Cawabup yang diusung PDIP-Hanura.
Kembang-Sugiasa (yang telah mendaftar ke KPU Jembrana, 4 September 2020) maju tarung dengan kekuatan 19 kursi DPRD Jembrana hasil Pileg 2019 atau 54,29 persen suara parlemen, dengan rincian 18 kursi milik PDIP dan 1 kursi milik Hanura.
Ia juga mengaku bahwa pihaknya juga ingin menciptakan demokrasi yang sehat di Jembrana.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jembrana ini menegaskan bahwa dengan adanya dua calon membuat masyarakat Jembrana dapat memilih calon yang terbalik di Pilkada nanti bagi kesejahteraan, kejayaan, dan kemajuan Jembrana.
"PKB dengan memilih Tamba-Ipat, melihat kondisi masyarakat. Ini bagian pencerdasan masyarakat, supaya menghidupkan demokrasi," akunya.
Yunus juga menegaskan bahwa pihaknya sudah mensosialisasikan keputusan mengusung Tamba-Ipat dengan jajaran PKB se-Jembrana. Pihaknya juga mengaku siap untuk menjalankan dan menaati instruksi dan keputusan DPP tersebut.
"Kita sudah rapat dengan PAC, yang jelas instruksi partai. Siap mengamankan dan mensukseskan apapun perintah dari partai," paparnya.
Saat disinggung mengenai strategi pemenangan Tamba-Ipat oleh PKB di Pilkada nanti. Pihaknya menjawab secara diplomatis, ia mengaku tidak mau mengumbar ke media.
"Gak etis lah kami ungkapkan ke media. Yang pasti selalu berkoordinasi dengan pengurus dan masyarakat terus," kelitnya. (*)