Produk Asuransi dengan Premi Hanya Rp 7.000, Cigna Tawarkan Asuransi Terjangkau di Masa Pandemi
PT Asuransi Cigna Indonesia (Cigna Indonesia), memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki asuransi dengan meluncurkan situs punya.cigna.co.id.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ke depannya, kata dia, Cigna akan menambahkan solusi perlindungan lainnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang mencari produk-produk perlindungan terjangkau dan sederhana.
Akhiz menjelaskan, seluruh proses pemilihan produk, pembelian, pembayaran hingga pengiriman polis asuransi dari punya.cigna.co.id dilakukan secara digital.
• Guru Besar Unud Prof. Pitana Nilai Bali Belum Saatnya Dibuka untuk Wisman, Ini Alasannya
• Peringati HUT ke-11, Aston Kuta Hotel & Residence Gelar Donor Darah dan Bagi-bagi Sembako
• Dari 1 Juta Pekerja Pariwisata di Bali, Hanya 40 Ribu Orang Dapat Bantuan dari Kemenparekraf
Cigna pun menyediakan sejumlah opsi pembayaran yang dekat dengan masyarakat, mulai dari pembayaran melalui kartu debit, kredit, e-wallet, akun virtual hingga melalui gerai mini market.
Cigna memberikan cashback hingga 30 persen, untuk pembelian kedua produk itu hingga 10 Oktober 2020.
Direktur Kepatuhan Cigna Indonesia, Restu Pranandari, menegaskan seluruh produk yang ditawarkan ini telah memenuhi semua peraturan perasuransian yang berlaku dan sudah dikonsultasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Demikian pula, sistem keamanan bertransaksi secara online yang dipakai juga sangat aman karena sistem yang dipakai adalah keamanan transaksi online yang dipakai oleh seluruh perbankan internasional.
Artha Arisandy, salah satu nasabah Cigna, mengapresiasi kemudahan membeli asuransi yang diberikan oleh Cigna Indonesia.
Dikatakannya, dengan hanya bermodalkan handphone, ia bisa membeli produk asuransi untuk keluarganya dengan premi yang sangat terjangkau.
Sangat Terkait dengan Pertumbuhan Ekonomi
Secara terpisah, Ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal, mengatakan pertumbuhan asuransi sangat terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi.
Meski begitu, industri asuransi masih punya prospek di tengah pandemi walaupun secara year on year (yoy) bisa terkontraksi hingga 15 persen di tahun 2020.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan premi asuransi jiwa terkontraksi 10 persen pada kuartal II-2020.
Begitu juga dengan pertumbuhan premi asuransi umum dan reasuransi minus 2,3 persen pada periode yang sama.
Lebih lanjut Fithra menjelaskan, kendati industri asuransi masih penuh tantangan, tapi ia percaya tahun depan seiring pertumbuhan ekonomi yang lebih banyak didorong oleh Asia, maka industri akan kembali pulih perlahan.
Prospek tersebut, muncul dari jenis produk asuransi mikro. Hal itu karena mulai adanya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya proteksi diri, termasuk pada asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.