Corona di Bali

Pendapatan PHR di Badung Meningkat, Hampir Mencapai 100 Persen Sejak 31 Juli 2020

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pendapatan pajak hotel dan restoran (PHR) di Kabupaten Badung meningkat hampir 100 persen sejak Bali dibuka

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Gubernur Bali Wayan Koster seusai hadiri kegiatan Naker Tanggap Covid-19 tahun 2020 di Nusa Dua, Sabtu (12/9/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pendapatan pajak hotel dan restoran (PHR) di Kabupaten Badung meningkat hampir 100 persen sejak Bali dibuka untuk wisatawan nusantara 31 Juli 2020.

Selain itu sejumlah Kementerian atau Lembaga mengadakan kegiatan di Pulau Dewata. Kegiatan itu berdampak positif bagi pemulihan ekonomi di Bali.

"Sebelum bulan Juli itu pajak hotel dan restoran di Kabupaten Badung hanya sekitar Rp 6 miliar,” kata Gubernur Koster dalam sambutannya pada acara Naker Tanggap Covid-19 2020 di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (12/9).

Acara ini dihadiri Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Setelah Bali buka pariwisata untuk wisatawan Nusantara mulai 31 Juli 2020, kata Gubernur Koster, pendapatan PHR di Kabupaten Badung tercatat Rp 11,5 miliar.

“Lumayan meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Ini pasti karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian di Kabupaten Badung khususnya di kawasan Nusa Dua ini. Cuma saya tidak tahu kenapa hampir semuanya mengadakan kegiatan di wilayah Nusa Dua. Dampaknya hanya dirasakan di Kabupaten Badung,” ungkap Koster.

Koster menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19, pendapatan PHR Kabupaten Badung berkisar antara Rp 200 sampai 400 miliar per bulan.

Gubernur mengakui, sejauh ini kabupaten lain di Bali seperti Gianyar, Kota Denpasar dan Klungkung belum merasakan dampak ekonomi sama sekali.

“Karena itu Bapak Menko sekali waktu mengadakan kegiatan dibuat di Ubud Gianyar itu supaya hotel-hotel di Ubud hidup juga. Kami sangat berharap ke depan agar ada kegiatan seperti ini untuk membangkitkan perekonomian di Bali yang sekarang sangat lesu,” tuturnya.

Saat ini jumlah karyawan di Bali yang dirumahkan lebih dari 73 ribu dan yang PHK lebih dari 2.500 orang.
“Dan, saya kira kalau ini (pandemi) terus berlangsung mungkin akan bertambah lagi yang mengalami PHK dan dirumahkan. Dampaknya tentu akan semakin serius buat perekonomian di Bali,” demikian Koster.

Peningkatan Kapasitas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mendorong peningkatan skill atau keterampilan masyarakat melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas bagi para pekerja dalam masa pandemi Covid-19.

Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yaitu agar Kesehatan Pulih dan Ekonomi Bangkit.

“Pemerintah juga telah menjalankan berbagai kebijakan dan program terkait ketenagakerjaan di masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Airlangga saat mewakili Presiden RI menyampaikan sambutan dalam acara Naker Tanggap Covid-19 2020 dengan tema "Kerja untuk Kejayaan Bangsa" di BNDCC Nusa Dua, Sabtu (12/9/2020).

Airlangga menyebutkan, satu di antara kebijaka itu terwujud melalui Program Kartu Prakerja yang kini diposisikan sebagai semi bantuan sosial (bansos) bagi pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dirumahkan, dan pekerja informal terdampak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved