Pakar Sebut BIN Dinilai Tak Boleh Memiliki Pasukan Pemukul, Begini Sebabnya
Baru-baru ini publik di Tanah Air kembali menyoroti terkait video di media sosial mengenai aksi pasukan khusus Badan Intelijen Negara (BIN) yang
"Apalagi karakterisk ancaman terkait ancaman negara misalnya di Papua atau wilayah perbatasan dengan tingkat ancaman yang serius, maka agen khusus ini perlu diterjunkan," jelasnya.
Artinya kata dia, penekanannya ada pada tiga hal, yakni penugasan khusus di wilayah konflik dan perbatasan, kualifikasi yang dimiliki merupakan bagian dari kebutuhan lapangan, dan terstruktur di bawah kendali operasi BIN wilayah.
"Juga disupervisi secara aktif oleh pimpinan BIN di tingkat pusat " ucapnya.
Sebelumnya, keberadaan Tim Intelsus Rajawali ini diketahui dari cuplikan video yang diunggah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melalui akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.
Intelsus BIN terlihat memeragakan ketrampilamnya di hadapan sejumlah Jenderal TNI yang hadir, dalam acara perubahan statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) pada Rabu (9/9/2020) lalu.
Tribunnews.com sudah berusaha menghubungi Deputi VII BIN Wawan Purwanto untuk mengonfirmasi hal tersebut. Namun yang bersangkutan belum merespons.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guru Besar Unpad: Apakah Tim Intelsus BIN Rajawali itu Satuan Pemukul atau Bukan?