Pengakuan Pria 23 Tahun Saat Ngamar Bareng dengan PSK yang Tiba-tiba Kejang, Panik & Bawa HP Korban

Hingga saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi perihal penyebab tewasnya seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK) di sebuah kamar

Editor: Ady Sucipto
(THINKSTOCK)
Ilustrasi 

Selain itu, tersangka juga dianggap lalai karena tidak menolong korban saat dalam kondisi kejang-kejang.

Tersangka justru menutup wajah korban dengan kaos agar suaranya tidak terdengar dari luar.

"Mestinya menolong tapi malah menutup dengan kaos milik korban, agar suaranya tidak terdengar keluar kamar," jelasnya.

Dari pendalaman diketahui dalam satu hari tersebut korban tidak hanya melayani satu pria.

Tetapi korban sudah mendapat enam tamu termasuk terakhir tersangka AP.

"Pas hari itu enam (orang), yang tersangka ini dua kali main tapi beda jam," bebernya.

Saat kejadian, suami korban berada di kamar berbeda.

Bahkan, turut mengamankan tersangka AP usai mengetahui istrinya meninggal dunia di dalam kamar.

Isnaini menuturkan, sebenarnya suami tidak mengizinkan istrinya bekerja sebagai PSK.

Bahkan, suami sudah mengingatkan agar istrinya tidak melakukan pekerjaan itu.

"Sebenarnya suami ini tidak mengijinkan si istri akan berbuat seperti itu. Tapi kalau diingatkan (istrinya) minta cerai," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja seks komersial (PSK) meninggal dunia di kamar sebuah hotel.

PSK ini meninggal dunia usai melayani tamunya, AP, pada Minggu (13/9/2020).

Korban yang meninggal di dalam kamar sebuah hotel ini diketahui berinisial DP (41) warga Solo, Jawa Tengah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSK yang Tewas Saat Layani Tamu Terima 6 Pelanggan Hari Itu, Sempat Dilarang Suami",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved