Gratis hingga Desember 2020, Bus Trans Metro Dewata Diserbu Warga
Minggu (20/9/2020) sore, Tribun Bali mencoba naik bus Trans Metro Dewata dari Halte Surapati, Denpasar ke Bandara Ngurah Rai dan sebaliknya
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Minggu (20/9/2020) sore, Tribun Bali mencoba naik bus Trans Metro Dewata dari Halte Surapati, Denpasar ke Bandara Ngurah Rai dan sebaliknya.
Penumpang bus yang diresmikan pada 7 September 2020 kemarin ini cukup banyak.
Kebanyakan dari mereka naik bus ini untuk jalan-jalan menikmati hari Minggu.
Apalagi sampai Desember 2020 mendatang, bus ini masih gratis.
Salah seorang penumpang, Agus Santosa mengaku senang naik bus ini.
“Ya senang, ini disediakan pemerintah dan masih gratis. Jadi saya manfaatkan bus ini untuk jalan-jalan,” kata Agus.
Ia naik dari Denpasar menuju ke Bandara Ngurah Rai yang selanjutnya kembali lagi ke Denpasar.
“Nyaman ini, tempatnya bagus dan bersih,” imbuhnya.
Gubernur Bali, Wayan Koster saat peresmian menyebut, bus Trans Metro Dewata ini jauh lebih bagus dari Trans Sarbagita.
"Jauh lebih bagus (dari Trans Sarbagita), subsidi negara dan koridornya lebih sesuai dengan kenyataan," kata Koster.
Oleh karena itu ia berharap masyarakat dan anak-anak muda, siswa maupun mahasiswa akan memilih transportasi publik.
Menurut Koster juga, bus ini sangat bagus dan nyaman.
Juga bisa mengurangi risiko berkendara di jalan.
Koster menambahkan, Trans Metro Dewata merupakan kendaraan umum pertama berbasis jalan terbesar dimana dengan jumlah armada 105 unit.
Desainnya juga merah putih hitam yang mencirikan tri datu khas Bali.
Sementara itu, Kadishub Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan ada empat koridor untuk bus ini yang terintergrasi dengan trayek Trans Sarbagita, trayek-trayek AKDP, trayek pelayanan KSPN, dan Trayek Angkot Denpasar.
Empat koridor baru ini menggunakan bus sedang, yaitu koridor 1 yakni Terminal Persiapan – Central Parkir Kuta Badung sepanjang 63,6 km untuk perjalanan pulang pergi dengan 40 halte.
Koridor 2 yakni GOR Ngurah Rai – Bandara Ngurah Rai sepanjang 30,2 km dan 24 halte.
Koridor tiga yakni Pantai Matahari Terbit – Dalung sejauh 43 km dan 24 halte.
Serta koridor 4 dari Terminal Ubung – Sentral Parkir Monkey Forest sepanjang 55,3 km dan 32 halte.
"Empat koridor ini mendapatkan subsidi operasional dari Kementerian Perhubungan," katanya.
Ada beberapa keunggulan dari bus ini.
Saat pintu bus dibuka akan terus mengeluarkan alarm.
Jika sopir mengantuk juga akan ada alarm disertai peringatan: Jika kelelahan silahkan istirahat.
Begitupun saat sopir maupun penumpang mengeluarkan rokok, sopir bermain HP juga akan mendapat peringatan.
Hal ini dikarenakan bus ini dilengkapi alat sensor.
Tak hanya itu, saat kecepatan bus menyentuh angka 40 km/jam alarm pun berbunyi.
Di dalam bus ini juga dilengkapi 5 kamera.
Jumlah penumpang naik maupun turun juga tercatat secara otomatis.
Kapasitas bus ini yakni 40 orang termasuk untuk penumpang yang berdiri.
Namun dikarenakan corona, penumpang maksimal 20 orang.
Di dalam bus juga ada areal khusus atau tempat duduk prioritas bagi ibu hamil dan lansia.
Dan yang bisa menjadi driver wajib memiliki SIM B Umum. (*)