Normalisasi Sungai di Munggu, Giri Prasta Berjanji Buatkan Petani JUT

Sejumlah petani di Subak Munggu, Desa Munggu menginginkan adanya akses jalan menuju areal sawah yang ada di Subak tersebut.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Bupati Badung saat meninjau Subak Munggu untuk merancang pembangunan JUT, Rabu (23/9/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Sejumlah petani di Subak Munggu, Desa Munggu, Kuta Utara Badung, Bali, menginginkan adanya akses jalan menuju areal sawah yang ada di Subak tersebut.

Bahkan meminta kepada Pemerintah Daerah  (Pemda) setempat untuk mewujudkan Jalan Usaha Tani (JUT) yang nantinya akan digunakan oleh para petani ketika mengangkut hasil panennya.

Di areal Subak Munggu itu pun sejatinya sudah ada akses jalan, hanya saja kecil dan susah diakses petani dari Banjar Sedahan, Desa Munggu.

Sehingga subak menganggap perlu adanya JUT yang lebih lebar dan mudah untuk akses jalan para petani.

Bupati Gianyar Belum Menerapkan Pembatasan Aktivitas Pada Objek & Daya Tarik Wisata, Ini Alasannya

Polisi Siapkan Skema Penyekatan Massa Paslon, Polres Tabanan Mengerahkan 127 Personel

12 Hotel di Denpasar Telah Kantongi Sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Bidang Pariwisata

Menyikapi hal tersebut, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta pun langsung melakukan peninjauan di Subak Munggu pada Rabu (23/9/2020).

Selain melakukan peninjauan langsung, pihaknya juga melakukan Normalisasi Sungai di wilayah tersebut.

“Kami meninjau saluran sungai di Munggu, karena berkaitan dengan perbaikan di hulu, kami lakukan dengan masyarakat agar tidak ada endapan yang sangat tinggi. Pasalnya kalau musim hujan dan ada endapan, membuat aliran air macet hingga mengakibatkan banjir,” ungkapnya di lokasi

Selain itu, untuk JUT yang diusulkan warga setempat, Giri Prasta pun memastikan akan membuatnya.

Hal itu dilakukan lantaran Subak di Munggu sudah menjadi lahan berkelanjutan yang luasnya kurang lebih 200 hektar.

“Jalan usaha tani akan dibuat dengan menggunakan beton precast, sehingga luas jalan tetap. Dengan begitu petani bisa melakukan panen raya setelah adanya JUT. Namun kami ingatkan jika adanya Jalan Usaha Tani ini, kami  tidak menginginkan adanya pembangunan atau digunakan menjadi jalan perumahan,” jelasnya

Kendati demikian, pihaknya meminta kepada kelian Subak setempat untuk menyatukan persepsi, untuk membangun JUT di areal persawahan tersebut.

“Kami minta dulu adanya kesepakatan kepada masyarakat, kalau sudah disepakati baru kita bangun, agar pembangunannya tidak menjadi masalah. Selain itu, Kelian Subak dan yang lainnya saya sarankan koordinasi juga dengan Dinas PUPR,” tegas Giri Prasta.

Ditanya kapan akan direalisasikan JUT tersebut, Bupati asal Desa Pelaga Petang itu mengatakan akan secepatnya.

“Ini prioritas, kalau semua setuju dan tidak ada masalah maka tahun 2021 akan bisa direalisasikan,” akunya

Disinggung kembali mengenai normalisasi saluran irigasi yang dilakukan, Giri Prasta berkeinginan bisa mengembangkan ikan air tawar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved