Sempat Tertunda, Pemkab Klungkung Akhirnya Salurkan BLT Kabupaten ke 1.290 KK di Nusa Penida
1.290 KK di Nusa Penida, Bali menerima bantuan langsung tunai (BLT), yang sumber pembiayaannya berasal dari APBD.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Setelah sempat tertunda beberapa waktu, sebanyak 1.290 KK di Nusa Penida, Bali menerima bantuan langsung tunai (BLT), yang sumber pembiayaannya berasal dari APBD.
Sementara, masih ada beberapa desa di Nusa Penida yang penyaluran BLT-nya belum dapat dilakukan, karena harus ada sinkronisasi data penerima.
"Desa yang belum, agar segera melakukan sinkronisasi dengan Desa Adat yang sudah membagikan bantuan tunai atau pangan. Sehingga tidak ada penerima bantuan ganda," ujar Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Rabu (23/9/2020).
Penyaluran BLT APBD di Kecamatan Nusa Penida, Selasa (22/9/2020) dilaksanakan di beberapa Desa, yakni Desa Sakti sebanyak 260 penerima, Desa Tanglad 226 penerima, Desa Suana 131 penerima, Desa Kutampi Kaler 289 penerima dan Desa Jungut Batu 344 penerima.
• PMI Provinsi Bali Seleksi 72 Calon Pendonor Plasma Konvalesen, 43 Orang Sudah Mendonor
• Nunung Minta Doa Agar Cepat Sembuh Setelah Anak, Cucu dan Menantu Ikut Terpapar Covid-19
• Ini 4 Drakor Terbaru yang Tayang di Minggu Terakhir September 2020, Apa Anda Sudah Menontonnya?
Jumlah total dana keseluruhan sebesar Rp. 750 juta, dan penyaluran bantuan ini dilakukan dalam tiga tahap selama tiga bulan ke depan dengan nilai Rp. 600 ribu per KK.
"Kadus dan seluruh perangkat desa harus rajin turun ke lapangan dan aktif mendata warga yang kurang mampu. Jangan sampai ada warga yang terlewatkan dan tidak tersentuh bantuan apalagi di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang," jelas Suwirta.
Selain itu, dalam melakukan pendataan calon penerima BLT, para petugas hendaknya berhati-hati menentukan calon penerima bantuan.
Agar tidak salah sasaran dan ditemukan penerima bantuan ganda yang dapat menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Kepada para penerima, Suwirta berharap bantuan ini bisa dipergunakan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pokok dan jangan sampai disalahgunakan.
Bupati Suwirta pun mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama bangkit menghadapi situasi di tengah pandemi ini.
“Jadikan pandemi Covid-19 ini sebagai pelajaran bagi kita semua untuk bangkit ke depan, jangan hanya menunggu sektor pariwisata pulih, yang mempunyai lahan pertanian maupun perkebunan supaya kembali aktif dan diberdayakan dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ungkapnya.
Sementara, penyaluran BLT di beberapa Desa di Kecamatan Nusa Penida belum dapat dilaksanakan, karena sempat adanya pendataan yang tidak valid.
Inspektorat saat validasi data, sempat menemukan ada calon penerima BLT Kabupaten, namun sudah menerima bantuan tunai atau sembako dari Desa Adat yang sumber anggarannya dari Provinsi Bali.
Sehingga Desa yang membagikan bantuan Desa Adat itu diminta melakukan pendataan ulang penerima BLT Kabupaten agar tidak ada penerima bantuan ganda.
"Masih ada 9 Desa yang belum merampungkan sanding data dengan Dinas Kebudayaan. Sehingga penyaluran BLT Kabupatennya belum dapat kami lakukan," ujar Kepala Dinas Sosial P3A, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya. (*).