Bank Indonesia Dukung Digitalisasi Pembayaran dan Soft Launching Web Pasar
"Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan pemulihan ekonomi tersebut, saya sangat mengapresiasi Bank BRI yang telah mempersiapkan serta menyel
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Saat ini pasar-pasar di Bali sudah mulai beradaptasi dengan menyediakan layanan digital, di mana pembeli dapat melakukan belanja di pasar-pasar tersebut dari rumah hanya dengan smartphone.
Salah satunya adalah melalui program web pasar dari Bank BRI ini.
Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat mendukung program web pasar yang merupakan program nasional BRI ini guna memfasilitasi pasar-pasar tradisional untuk dapat eksis secara online dan bertahan dimasa pandemi.
• Gendo Protes, Sidang Jaksa Pinangki Offline sementara Sidang JRX Tetap Online, Gendo: Ada Apa?
• Gojek dan AJI Indonesia Gelar Penghargaan Karya Jurnalistik, Total Hadiah Lebih dari Rp 350 Juta
Di mana seluruh proses bisnisnya, mulai dari pemesanan hingga pembayaran dapat dilakukan secara digital melalui pemanfaatan website hingga aplikasi messaging seperti whatsapp.
Model bisnis web pasar ini juga sekaligus mengintegrasikan layanan logistik, e-commerce dan digital marketing hingga pembayaran digital berbasis QR Code / QRIS.
Dengan adanya digitalisasi secara end-to-end seperti program web pasar ini, diharapkan semakin dapat membangkitkan aktivitas pedagang pasar dan UMKM di Bali karena jangkauannya akan semakin luas serta membangkitkan perekonomian Bali.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan program pemerintah gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada 14 Mei 2020 lalu.
"Di mana salah satu tujuannya adalah agar lebih banyak UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital dengan target tambahan berupa 2 juta UMKM melakukan transaksi digital," sebutnya. Tentunya ini bisa dicapai jika akseptansi dan penggunaan digitalisasi tersebut terus didorong di seluruh kalangan masyarakat.
Web pasar ini, kata dia, sekali lagi menunjukkan bahwa kebijakan Bank Indonesia bertajuk QRIS ternyata telah menjadi salah satu solusi untuk bertransaksi aman dan sehat di tengah pandemi Covid-19.
QRIS bersifat contact less serta mampu meminimalisasi transaksi tatap muka dan mendukung physical distancing.
QRIS juga sangat mudah diterapkan di seluruh sektor ekonomi, terutama sektor perdagangan retail seperti pasar karena sangat CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal).
"Kami meyakini QRIS dan berbagai inovasinya dapat diterapkan oleh seluruh pedagang pasar dan UMKM di Bali," jelasnya.
Berdasarkan data, jumlah merchant yang menyediakan fasilitas pembayaran QRIS di Provinsi Bali hingga 18 September 2020, tercatat sebanyak 132.147 merchant, meningkat hingga 419 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020.
Di mana 107 persen dari jumlah merchant QRIS tersebut terbentuk selama masa pandemi sejak Maret 2020.
Selain itu untuk semakin membangkitkan roda perekonomian di tengah pandemi ini, Bank Indonesia juga memperpanjang kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS sebesar 0 persen yang semula berlaku sampai September 2020 menjadi akhir Desember 2020.
Kebijakan tersebut berlaku untuk segmen merchant usaha mikro dan merchant sosial keagamaan.
"Hal ini diharapkan dapat meminimalkan transaction cost oleh merchant UMKM yang sangat terdampak dengan adanya penurunan kinerja ekonomi di Bali," katanya. (*)