Ereksi Spontan di Pagi atau Malam Hari, Indikator Kesehatan Reproduksi Pria
Ereksi adalah keadaan dimana mister P memanjang, membesar dan mengeras akibat adanya rangsangan
Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ereksi adalah keadaan dimana mister P memanjang, membesar dan mengeras akibat adanya rangsangan.
Bagi pasangan suami istri hal tersebut sangatlah penting untuk keharmonisan rumah tangga.
Tidak hanya untuk pria, pengetahuan tentang ereksi juga sangatlah penting bagi wanita.
Dokter spesialis Andrologi Kasih Ibu Hospital (KIH) Denpasar, dr. I Gusti Ngurah Pramesemara, S.Ked, M. Biomed, Sp.And menjelaskan, ereksi menjadi indikator yang penting untuk kesehatan reproduksi dan seksual pria.
• Menjelang Akhir September, Konsumsi BBM dan Elpiji di Bali Meningkat
• Jangan Senang Dulu, Ternyata Mimpi Membeli Mobil Tidak Selalu Pertanda Baik
• Sulit Menolak Rayuan Scorpio, 5 Zodiak Cowok Ini Paling Jago Gombalin Cewek
Mendapatkan ereksi spontan yang muncul sendiri di pagi hari ataupun di malam hari mencerminkan kadar hormon testosteron pada pria.
“Hormon testosteron itu penting bagi pria. Seperti bensin artinya testosteron itu adalah bahan bakarnya pria dan menentukan kesehatan lain. Tidak hanya reproduksi dan seksual,” jelasnya dalam youtube KIH dengan topik ‘Apa Kabar Ereksi Anda Hari Ini?’ yang diakses pada Jumat (25/9/2020).
Lebih lanjut dijelaskan ukuran normal mister P pada umumnya minimal harus 6,5 cm sebelum ereksi.
Jika pada pria dengan lingkar pinggang yang besar bisa dilakukan dengan posisi tidur untuk mengukur mister P.
Kondisi gemuk atau obesitas itu sering menyebabkan penis tidak nampak terlihat yang disebut buried penis.
“Ada cara untuk menilai ereksi normal atau tidak dengan skor untuk menilai kekerasan ereksi penis yaitu 4, 3, 2, dan 1. Kalau 4 itu ereksi yang bagus dan optimal. Membesar, memanjang, dan mengeras 30-50 persen dari ukuran normal dan bisa penetrasi ke dalam vagina. Kalau dianalogikan seperti timun,” sambungnya.
Untuk skor 3, mister P membesar, memanjang, dan mengeras cukup optimal dan bisa melakukan penetrasi ke dalam vagina.
Namun lebih lembek dan tidak seperti skor 4 dan jika dianalogikan seperti sosis.
Untuk skor 2, mister P hampir sama dengan skor 3 namun tidak bisa melakukan penetrasi ke dalam vagina.
Jika dianalogikan seperti buah pisang yang dihilangkan kulitnya.