Pejabat WHO Ini Khawatir Angka Kematian karena Covid-19 Bisa Berlipat Ganda Capai 2 Juta

Seorang pejabat tinggi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pernyataan bahwa angka kematian global akibat Covid-19

Editor: Ady Sucipto
Wartakotalive.com
Ilustrasi tenaga medis menangani pasien Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, JENEWA -- Seorang pejabat tinggi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pernyataan bahwa angka kematian global akibat Covid-19 dapat berlipat ganda menjadi 2 juta sebelum vaksin berhasil digunakan secara luas.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Mike Ryan, Kepala Program Darurat WHO

Selain itu, Mike juga mengungkapkan angka kematian bahkan bosa lebih tinggi tanpa tindakan bersama untuk mengekang pandemi. 

"Kecuali jika kita melakukan semuanya, (2 juta kematian) ... tidak hanya bisa dibayangkan, tapi sayangnya sangat mungkin terjadi," kata Ryan, dalam sebuah pengarahan pada Jumat (25/9/2020).

Fakta di Balik Jenazah Wanita Diikat di Sepeda Motor Menuju Rumah Duka, Tempuh 6 Jam Perjalanan

Rekor Valentino Rossi yang Kini Membela Petronas Yamaha

Ungkap Petugas Terkait Video Viral Suara Cewek Cekikikan Saat Pemakaman Pasien Covid-19


Sejak virus corona ditemukan di China akhir tahun lalu, jumlah kematian akibat virus ganas ini sudah mendekati angka 1 juta.

Melansir Reuters, Ryan mengatakan, orang muda tidak boleh disalahkan atas peningkatan infeksi baru-baru ini meskipun ada kekhawatiran bahwa mereka mendorong penyebarannya setelah pembatasan dan penguncian dilonggarkan di seluruh dunia.

“Saya sangat berharap kita tidak ikut campur: itu semua karena masa mudanya. Hal terakhir yang dibutuhkan orang muda adalah orang tua yang mengoceh dan mengibas-ngibaskan jari,” kata Ryan.

Sebaliknya, pertemuan di dalam ruangan oleh masyarakat dari segala usia mendorong penyebaran epidemi.

Program COVAX
 

Saat ini, WHO masih melanjutkan pembicaraan dengan China tentang kemungkinan keterlibatannya dalam skema pembiayaan COVAX yang dirancang untuk menjamin akses yang cepat dan adil vaksin Covid-19 secara global, seminggu setelah tenggat waktu penyerahan telah berlalu.

"Kami sedang berdiskusi dengan China tentang peran yang mungkin mereka mainkan saat kami maju," kata Bruce Aylward, penasihat senior WHO dan kepala program ACT-Accelerator untuk mendukung vaksin, perawatan, dan diagnostik melawan COVID-19, seperti yang dilansir Reuters.

Dia membenarkan bahwa Taiwan telah mendaftar diri pada program tersebut, meski bukan anggota WHO, sehingga total menjadi 159 peserta. Sekitar 34 negara masih belum memutuskan.

Aylward mengatakan, pembicaraan dengan China juga mencakup diskusi tentang ekonomi terbesar kedua di dunia yang berpotensi memasok vaksin ke skema tersebut.

Sementara itu, menurut asisten direktur jenderal WHO, Mariangela Simao, Badan PBB menerbitkan rancangan kriteria penilaian penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk membantu memandu pembuat obat saat uji coba vaksin mencapai tahap lanjutan pada Jumat. 

Dokumen tersebut akan tersedia untuk tanggapan publik hingga 8 Oktober, katanya. (*) 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul WHO cemas, angka kematian corona global bisa berlipat ganda menjadi 2 juta!

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved