Saksi G30S PKI: Lihat Langsung 7 Jenderal Dibantai, Terdengar Ucapan "Yani wis Dipateni"

Saksi G30S PKI: Lihat Langsung 7 Jenderal Dibantai, Terdengar Ucapan "Yani wis Dipateni"

Kolase/ist wikipedia
Dokumen data forensik yang mengorek apa yang terjadi pada 1 Oktober 1965 dini hari. Dan evakuasi di Lubang Buaya 

Mobil itu bergerak ke Jalan Wolter Mongisidi hingga ke arah Mampang, setelah itu Sukitman tak ingat lagi.

Hari sudah mulai pagi, dan samar-samar suasana di sekelilingnya agak terlihat.

Sukitman dibawa ke sebuah tempat yang tidak ia kenali

Pada waktu itu, Sukitman selewat mendengar ucapan "Yani wis dipateni (yani sudah dibunuh)"

Tak lama kemudian seorang tentara yang menghampiri Sukitman dan segera menyeretnya ke dalam tenda.

Tentara tersebut segera melapor kepada atasannya, "Pengawal Jenderal Panjaitan ditawan."

Tentara itu menyangka kalau Sukitman adalah pengawal jendral Panjaitan.

Meskipun waktu itu masih remang-remang, di dalam tenda Sukitman sempat mengamati keadaan sekelilingnya.

Sukitman melihat beberapa orang dalam kondisi terikat, lalu didudukkan di kursi.

Sukitman juga melihat ada beberapa lainnya yang tergeletak di bawah dengan kondisi berlumuran darah.

Lalu Sukitman dibawa keluar tenda dan didorong ke arah teras rumah.

Di teras rumah itu, Sukitman melihat ada papan tulis dan bangku-bangku sekolah tertata rapi.

Sukitman bisa melihat dengan jelas sekelompok orang mengerumuni sebuah sumur sambil berteriak, "Ganyang kabir, ganyang kabir!"

Ke dalam sumur itu dimasukkan tubuh manusia yang dibawa entah dari mana, kemudian langsung disusul oleh berondongan peluru.

"Istilah itu kabir maksudnya kapitalis birokrat," terang Sukitman.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved