Tebing di Jalan Umasari Karangasem Longsor Pasca Diguyur Hujan
Hujan yang mengguyur mengakibatkan longsor di Banjar Umasari Kauh, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Hujan yang mengguyur Kecamatan Selat, Kamis (1/10/2020) dini hari, mengakibatkan longsor di Banjar Umasari Kauh, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali.
Tebing sekitar pinggir jalan ambruk. Material menutupi sebagian akses jalan yang menghubungkan antar Banjar.
Informasi di lapangan, Jumat (2/10/2020), longsor terjadi sekitar pukul 08.30 Wita.
Tidak ada warga yang melihat kejadian. Jalan sepi saat longsor.
• Tips Bikin Sambal Embe Enak, Sambal Khas Bali yang Cocok Dipadukan dengan Menu Apa Saja
• Atap Pelinggih Gedong Pura Dalem Desa Adat Tumbu Karangasem Terbakar
• Sering Jadi Camilan Favorit, Ternyata Cilok Punya 5 Manfaat untuk Tubuh, Apa Saja?
Warga melihat material sudah menutupi jalan. Nihil korban jiwa, luka, dan kerugian materiil.
Hanya akses jalan raya terhambat lantaran tertutup.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, warga melaporkan kejadian ke petugaas BPBD sekitar pukul 10.20 Wita.
BPBD bergerak serta mengerahkan personil ke lokasi.
Proses pembersihan baru dilakukan sebagian supaya kendaraan sepeda motor bisa melintas.
"Karena kemarin warga sedang sembahyang, proses pembersihan untuk sementara dihentikan. Pembersihan akan dilanjutkan, Jumat (2/10/2020) pagi hari, untuk membuka semua akses. Sekarang hanya bisa dilalui sepeda motor,"jelas Ketut Arimbawa.
Kemarin, kata IB Ketut Arimbawa, pembersihan longsor dilakukan gotong-royong.
BPBD Karangasem bersinergi dengan petugas Dinas PUPR Karangasem, Babinsa, Babinkamtibmas, Perangkat Desa, Satgas Desa, Kawil serta warga setempat dalam melakukan pembersihan yang tutupi jalan.
Pejabat asal Singaraja menambahkan, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan BPBD Karangasem edarkan surat imbauan tiap desa melalui Camat untuk tetap waspada.
Dilarang mendekati daerah tebing yang berpotensi longsor, saat hujan datang.
Tujuannya untuk antisipasi hal tidak diinginkan.
Selain mengedarkan surat imbauan, kata Arimbawa, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.
Seperti dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk alat evakuasi.
Untuk diketahui, pemetaan BPBD Karangasem, dari 78 Desa/Kelurahan di Karangasem, sekitar 50 desa berpotensi mengalami longsor saat musim hujan.
Daerah berpotensi terjadi longsor tersebar di 8 Kecamatan.
Terbanyak yakni Kecamatan Rendang, Abang, Selat, serta Sidemen.
Daerah yang berpotensi longsor karena lokasi dekat dengan pegunungan.
Seperti di Duda Timur Kecamatan Selat, Temukus Kecamatan Rendang, Bunutan Kecamatan Abang, Jungutan Kecamatan Bebandem, dan beberapa desa sekitar Kecamatan Kubu yang berdekatan dengan gunung dan bebukitan.
Pemetaan BPBD terkait daerah berpotensi longsor yakni, Kecamatan Sidemen dengan 10 desa yang berpotensi rawan Longsor.
Kecamatan Selat 8 Desa, Kecamatan Abang dan Bebandem masing–masing 7 Desa.
Kubu sebanyak 4 Desa, Rendang 5 Desa, Manggis 5 Desa dan Kecamatan Karangasem 6 Desa.(*).