Nana Mirdad Trauma Lihat Jasad Bayi Hancur di Sanur, Ceritakan Kronologi Saat Baru Turun dari Mobil

Nana Mirdad Trauma Lihat Jasad Bayi Hancur di Sanur, Ceritakan Kronologi Saat Baru Turun dari Mobil

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Eviera Paramita Sandi
Instagram @andrew.white
Andrew White dan Nana Mirdad 

TRIBUN-BALI.COM - Artis peran Nana Mirdad dan Andrew White mengalami hal yang mengejutkan dan menyedihkan saat hendak berjalan pagi di pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (2/10/2020).

Melalui story instagramnya@nanamirdad_ , Nana Mirdad menceritakan bahwa ia dan suaminya menemukan mayat bayi di pinggar jalan.

"Ya Tuhan jalan kaki pagi ini dimulai sangat syok dan menyedihkan begitu aku dan Andrew keluar dari mobil kita, nemu mayat bayi yang dibuang di jalan dilindas mobil di pantai KFC Sanur," tulis Nana Mirdad.

Melihat keadaan mayat bayi tersebut, Nana Mirdad pun mengingatkan pelakunya bahwa akan ada karma atas setiap yang dilakukan manusia.

"Siapapun, siapapun yang melahirkan dan buang bayi ini di jalan dalam keadaan telanjang untuk dimakan anjing dan dilindas mobil, Percayalah Karma itu ada," tulis Nana Mirdad.

Instastory Nana Mirdad
Instastory Nana Mirdad (capture instastorie Nana Mirdad)

Mengalami hal yang disangka tersebut, Nana Mirdad pun mendapat banyak pesan yang masuk di instagramnya.

"Ok banyak banget DM yang masuk soal penemuan jasad bayi tadi pagi.. Dan banyak banget pertanyaan dari kalian soal gimana2 bisa dll. Aku akan coba jawab disini karena jujur dalem hati ku masih sangat terpukul, down banget dan seperti ada trauma tersendiri, apalagi ku punya dua anak yang sangat aku jaga luar biasa... Penemuan ku dan Andrew pagi ini cukup buat kita berdua merasa low dan drained secara emosional seharian ini.... But here we go," tulis Nana Mirdad.

Meski masih dalam keadaan trauma, Nana Mirdad lantas menceritakan lebih lanjut tentang penemuan mayat bayi tersebut.

Nana menyebutkan ia menemukan mayat tersebut sudah dalam kondisi yang menyedihkan.

Bahkan Nana Mirdad sempat berteriak saat melihat sosok mayat bayi itu.

Nana menyebut ia tak bisa mengangkat mayat bayi tersebut karena kondisinya sudah tidak memungkinkan.

"Yes, kita berdua menemukan jasad bayi itu di pinggir jalan, keadaan sudah sangat menyedihkan. Saya setengah teriak dan didengar oleh Banjar setempat yang langsung datang... Lalu orang2 mulai berkerumun, jadi saya dan Andrew langsung menjauh... Saya ngga lapor polisi karena memang sudah ditangani oleh banjar jadi mereka yang akan memanggil pihak berwajib... Saya pun ngga bisa mengangkat bayi tersebut karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan," tulis Nana Mirdad.

Unggahan Nana Mirdad di Instagram Storynya
Unggahan Nana Mirdad di Instagram Storynya (Instagram Story @nanamirdad_)

Hingga Jumat (2/10/2020) malam saat menuliskan kelanjutan kejadian penemuan mayat bayi tersebut, Nana Mirdad mengatakan ia masih merasakan trauma.

Nana Mirdad pun bertanya-tanya mengapa ada seseorang yang tega membuang bayi itu.

Meski tak menyangka ada yang tega melakukan hal tersebut, namun Nana Mirdad tak mau menghakimi.

Tetapi sebagai seorang ibu, Nana Mirdad merasa hatinya hancur.

"Trust me, it's not a good feeling. Saya merasa trauma dan low banget secara emosional sampai sekarang... Bener2 pemandangan yang mampu bikin dengkul kita lemes dan hampa.... Kenapa harus meninggalkan bayi di pantai? Masih banyak orang lain yang pasti bersedia mengurus, menjaga, menyayangi. Apapun alasannya, saya rasa saya ngga akan pernah bisa menjudge, itu murni utusan orang yang membuang dengan Tuhan. Tapi sebagai seorang ibu, hati saya seperti dicobak cabik. Sebagai seorang manusia, kedamaian seakan2 tiba2 hilang dan butuh waktu untuk bisa heal dari pemandangan tadi pagi," tulis Nana Mirdad.

Nana Mirdad berpendapat, meski telah melakukan kesalahan memperbaiki kesalahan akan jauh lebih baik dari pada memperburuk keadaan dengan mengorbankan nyawa bayi yang tidak bersalah.

Jika meletakan bayi di pantai asuhan atau rumah sakit adalah pilihan satu-satunya disaat tidak ada lagi solusi, hal tersebut dianggap Nana Mirdad lebih baik daripada meninggalkan bayi di pantai hingga jadi makanan anjing.

Nana menyebutkan sejak dalam kandungan bayi sudah mendengar suara ibunya, bisa merasakan apa yang ibunya rasakan.

Bahkan bayi telah mencintai ibunya sejak dalam kandungan, sehingga apapun alasannya jangan menyakiti bayi yang baru lahir.

"Kadang di hidup kita melakukan kesalahan.. Sangat wajar, kita manusia biasa.. Tapi memperbaiki kesalahan kita itu lebih baik daripada memperburuk keadaan apalagi sampai mengorbankan nyawa bayi yang ngga bersalah... Saya ngga membenarkan membuang bayi di depan panti asuhan atau rumah sakit, tapi kalau memang itu pilihan satu2nya, itu masih lebih baik daripada meninggalkan bayi di pantai untuk jadi makanan anjing! Kalau memang kita ngga sanggup membesarkan, cari pilihan lain yang lebih baik, diskusikan dengan orang2 terpercaya utk dapat jalan keluar terbaik, masih banyak sekali orang diluar sana yang bersedia memberikan segalanya untuk bayi yang ada di rahim yang tidak mau atau tidak bisa kita besarkan.... Mereka bernyawa, mereka bisa merasakan sakit, seperti kita. Faktanya : sejak dalam kandungan bayi sudah mendengar suara ibunya... Segala emosi sudah mulai terbentuk dan mereka juga bisa merasa apa yang kita rasa.... Mereka sudah mencintai kita sejak di kandungan... Jadi jangan sakiti mereka begitu mereka lahir," lanjut Nana Mirdad.

Terakhjr, Nana Mirdad mendoakan mayat bayi yang ia temukan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Dear bayi kecil mungil yang kuat, aku terus merasa bersalah karena mungkin kalau aku bangun lebih pagi aku bisa menemukan kamu lebih cepat.. Tapi aku tau kalau Tuhan sayang kamu... Aku mungkin bukan siapa2 tapi aku minta maaf kamu harus merasakan sakit yang luar biasa dan berjuang sendiri disaat kamu tidak mampu membela diri..  Semoga kamu sudah tenang, sudah ada di pelukan Tuhan dan malaikat2. Kamu kuat, kamu hebat, kamu pasti sudah berjuang semampu kamu... Percayalah, banyak banget DM yang masuk yang mendoakan tempat terbaik untuk kamu. Rest in peace, little soul," tutup Nana Mirdad

Mayat Bayi Dalam Keadaan Hancur

Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tribun Bali, Dewa Mahendra membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, ada penemuan orok, kondisi 810 meninggal dunia di Jalan Hang Tuah, Sanur, jasad bayi dievakuasi petugas dari Pos Mahendradatta sekitar pukul 07.00 Wita," kata Dewa.

"Tidak ada identitas dan tidak diketahui jenis kelaminnya," sambungnya.

Mayat bayi yang sudah dalam kondisi hancur dan berlumuran darah tersebut kemudian dievakuasi dimasukkan ke dalam kardus berselimut kain.

Selanjutnya, petugas mengevakuasi orok tersebut dari tempat kejadian perkara (TKP) menuju Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar

"Kami lakukan tindakan mengevakuasi orok dari TKP menuju Kmj RSUP Sanglah," ucapnya.

Kasus penemuan jenazah bayi

Kasus penemuan orok atau bayi dibuang kembali terjadi di Kota Denpasar.

Hal ini menjadi keprihatinan dari pelbagai pihak.

Seperti yang terjadi di pesisir Pantai Matahari Terbit, Kota Denpasar, Bali, pada Senin (10/8/2020) sore kemarin. Warga menemukan sesosok jasad bayi di pinggiran pantai.

Lantas warga bernama Dayung melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. Penemuan orok itu pun menjadi tontonan warga yang berada sekitar lokasi.

Mendapat laporan dari Dayung, dikerahkan Ambulans pantatis PSC BPBD Kota Denpasar Pos Juanda ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar menerangkan, jasad bayi itu ditemukan sekitar pukul 16.00 Wita. Ia mengaku prihatin dengan kejadian ini.

"Kembali terjadi penemuan orok, kali ini di Pantai Matahari Terbit Sanur jam 4 sore. Ya, saya prihatin," kata Joni kepada Tribun Bali, Selasa (11/8/2020).

Orok itu telah dibungkus dengan kain berwarna putih dan dimasukkan ke dalan sebuah kotak kardus untuk dievakuasi ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar

"Jasadnya dievakuasi ke KMJ RSUP Sanglah," tuturnya.

Joni mengimbau kepada masyarakat supaya tidak melakukan hal-hal demikian karena bertentangan dengan hukum dan norma-norma agama.

"Ya, supaya masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu karena bertentangan dengan hukum dan norma norma agama," ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved