Rayakan Hari Kopi Internasional, Pemuda Langkan Bangli Ingin Bangkitkan Kejayaan Kopi Langkan
kejayaan kopi Langkan beberapa tahun lalu bukanlah tanpa bukti. Kopi Arabika Langkan menjadi kopi yang mempunyai kategori cita rasa sangat bagu
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Di kota, pasti sudah banyak yang tahu kalau kopi itu menjadi primadona atau gaya hidup anak muda. Ada Starbucks, Kopi Kulo, Janji Jiwa, Es Kopi Ngocok, dan banyak yang lainnya. Harusnya kita yang mempunyai potensi di hulu, kita yang mempunyai kopinya, malah tidak tahu kekayaan di sini di Langkan,” kata mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud itu.
• Jadwal Liga Inggris Malam Ini Man United vs Tottehenham, Jose Mouriho: Sulit Menang Melawan Mantan
• Catatan Visual Pandemi Covid-19, Fotografer Bali Pamerkan 40 Foto
• Kisah Pelda TNI Made Pariasa Sempat Positif Covid-19 & Kini Donor Plasma Konvalesen bagi Pasien Lain
Poros Ekonomi Desa
Menurut Wahyu, kekayaan yang dimiliki Dusun Langkan sangat baik sekali jika mampu dikelola secara bijak.
Namun untuk melakukan pengelolaan tersebut, pemuda di Dusun Langkan harus tahu terlebih dahulu bahwa wilayahnya mempunyai kekayaan berupa potensi kopi arabika.
“Acara ini dilaksanakan supaya kita pemuda di Langkan tahu potensi kopi dan potensi pasar yang dijelaskan dalam film Filosofi Kopi dan narasumber,” jelasnya.
Di sisi lain, dalam kesempatan itu, Wahyu meminta kepada pemerintah desa yang mengelola anggaran agar jangan sampai potensi kopi Langkan tidak dilirik menjadi sub sektor alternatif perekonomian desa.
Baginya, Pemerintah Desa Landih harus mempunyai grand desain ke mana akan dibawa potensi desa tersebut setidaknya dalam lima tahun ke depan.
• Jadwal Liga Inggris Malam Ini Man United vs Tottehenham, Jose Mouriho: Sulit Menang Melawan Mantan
• Editor Wanita Ini Nekad Bakar Diri di Depan Kantor Kemendagri Rusia, Sempat Tulis Pesan Begini di FB
• Donald Trump Positif Corona, Media China: Akan Berdampak Negatif pada Pemilihannya Kembali
“Akan diapakan potensi kopi arabika Langkan ini, supaya jelas, supaya terkonsep, supaya ada arah yang sistematis dan terstruktur,” kata Wahyu.
Saat ini masih ada dana desa yang disalurkan oleh pemerintah pusat kepada setiap desa di Indonesia. Namun, tidak ada yang bisa menjamin bahwa dana desa ini akan abadi.
Apabila dana desa tersebut sudah tidak ada, karena dianggap tidak efektif oleh pemerintah atau dengan alasan lainnya, jangan sampai desa menjadi kehilangan arah.
Oleh karena itu, potensi kopi Langkan harus dikembangkan sebagai poros perekonomian desa. (*)