Permintaan Turun Drastis, Petani Pepaya Calina di Desa Abang Karangasem Mengeluh
Petani papaya calina, Dewa Gede Rai Suandita, menjelaskan, permintaan pepaya calina turun sejak beberapa bulan yang lalu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Perbekel Abang, Nyoman Sutiryana, mengatakan, permintaan & harga pepaya calina sedang alami penurunan.
Kemungkinan karena daya beli warga mengalami penurunan.
Petani pepaya di Banjar Waliang hampir mencapai 60 persen dari jumlah penduduk. Mengingat biaya tanam cukup murah.
Sutirtayana menambahkan, sebagian petani juga menyerahkan pepaya calina ke Hotel dan Restaurant sekitar Karangasem.
Sekarang, banyak hotel dan restaurant yang tutup akibat merebaknya COVID-19.
"Karena hotel banyak yang tutup, otomatis permintaan menurun,"akui Sutirtayana.
Sebelum COVID 19, petani pepaya calina kewalahan memenuhi kebutuhan sekitar hotel serta restaurant di Kabupaten Karangasem.
Selain Hotel & Restaurant, sebagian petani pepaya calina membawa hasil pertaniannya ke Pasar lantaran harga jual lebih tinggi dibanding ke Hotel serta Restaurant.
"Semoga permintaan dan harga pepaya kembali normal seperti biasanya. Sehingga petani tak banyak yang merugi. Petani pepaya sekitar Waliang mulai mengurangi menanam pepaya calina,"tambah Nyoman Sutirtayana. Untuk diketahui, pepaya calina banyak peminat karena rasa manis. (*)