Permintaan Turun Drastis, Petani Pepaya Calina di Desa Abang Karangasem Mengeluh
Petani papaya calina, Dewa Gede Rai Suandita, menjelaskan, permintaan pepaya calina turun sejak beberapa bulan yang lalu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Petani pepaya calina di Waliang, Desa Abang, Kecamatan Abang mengeluh dikarenakan harga dan permintaan pepaya calina alami penurunan drastis.
Pemicunya karena merebaknya penyebaran corona virus disease (COVID - 19) di Kabupaten Karangasem.
Petani papaya calina, Dewa Gede Rai Suandita, menjelaskan, permintaan pepaya calina turun sejak beberapa bulan yang lalu.
Biasanya, per hari mampu menjual pepaya sebanyak 2 sampai 3 keranjang.
• 1.387 Peserta Telah Mendaftar Ikuti Program We Love Bali
VIDEO: Bolu Gulung (Roll Cake) Super Lembut, Wangi, Tidak Retak
• Tasyakuran HUT ke-75 TNI, Bupati Anas Ajak TNI Terus Bersinergi Lawan Covid-19
• Besok, Pendaftaran Beasiswa LPDP 2020 Dibuka, Dibagi Menjadi 2 Kategori Ini
Sekarang hanya mampu jual satu keranjang setiap 4 hari akibat merebaknya penyebaran virus corona.
"Permintaan pepaya calina di pasar menurun drastis. Biasanya tiap hari bawa pepaya calina ke pasar, sekarang terpaksa bawa 4 hari sekali dengan jumlah seadanya,"kata petani calina asal Waliang, Dewa Gede Rai Suandita, Senin (5/10/2020) siang
Kata Dewa Rai, sebelum COVID 19 permintaan pepaya calina cukup tinggi.
Saking banyaknya, kadang pihaknya membeli (pepaya calina) ke petani yang lain untuk dijual ke pasar.
Untuk sementara sekarang belum bisa membeli hasil panen petani lain, mengingat permintaan pepaya belum normal.
"Selain karena COVID, pepaya jawa yang dikirim ke Karangasem juga jadi penyebab turunnya permintaan & harga pepaya calina. Apalagi pedagang pepaya jawa banyak di Pasar Karangasem banyak,"ungkap Dewa Rai.
Ditambahkan, harga pepaya calina alami penurunan karena permintaannya sedikit.
Biasanya harga pepaya per kilogram mencapai Rp 5.000 kini turun menjadi Rp 3.000 sampai Rp 3.500.
Berat pepaya per biji rata - rata mencapai 2 sampai 3 kilo. Kondisi ini terjadi sekitar 5 bulan yang lalu.
"Karena permintaan sedikit otomatis harganya turun. Sekarang yang penting pepaya habis terjual. Seandainya dibawa lagi ke rumah, khawatir busuk dan tak bisa dijual lagi,"jelas Dewa Suandita.
• Satlantas Polres Jembrana Bagikan Ratusan Stiker dan Sosialisasi Patuh Pakai Masker
• Ditangkap Saat Menempel Sabu, Maximus Didakwa Tiga Pasal
• Citarasa Kopi Kelompok Tani Br. Jempanang Diakui dengan Kategori Kopi Specialty Grade
Pihaknya berharap, permintaan serta harga pepaya calina kembali normal seperti sebelumnya.