Corona di Bali
Gelar Lomba Ogoh-ogoh Virtual, Pemkot Denpasar Beri Intensif Ke 417 Seka Teruna Sebesar Rp 10 Juta
Di tengah masa pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar akan segera menggelar lomba ogoh-ogoh secara virtual.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Sekaa Teruna Disiapkan Dana Rp 4,17 Miliar
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah masa pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar akan segera menggelar lomba ogoh-ogoh secara virtual.
Dana yang disiapkan untuk sekaa teruna pun tak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 4,17 miliar.
Lomba ogoh-ogoh virtual ini digelar serangkaian dengan Denpasar Festival Kota Denpasar 2020.
Lomba akan digelar paling cepat Oktober ini dan paling lambat November 2020.
"Yang jelas tidak boleh lewat bulan November 2020," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Senin (5/10) siang.
Pada lomba ogoh-ogoh ini, setiap Sekaa Teruna yang ada di Denpasar akan mendapat insentif masing-masing Rp 10 juta dipotong pajak.
Dana insentif ini akan diberikan kepada 417 Sekaa Teruna yang terdaftar.
Sehingga total anggaran yang harus dikeluarkan Pemkot Denpasar sebanyak Rp 4,17 miliar.
Saat ini Disbud Denpasar tengah membahas sitem SPJ agar nantinya Sekaa Teruna tidak mengalami kesulitan dalam hal surat pertanggungjawaban (SPJ).
"Bersihnya masing-masing Sekaa Teruna dapat Rp 9,4 juta. Dananya sudah ada, dan sekarang dalam proses pembahasan SPJ agar mereka mudah nantinya," kata Mataram.
Dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19, pihaknya melaksanakan lomba ogoh-ogoh secara virtual.
Ogoh-ogoh yang rencananya diparadekan dibatalkan untuk menghindari penularan Covid-19.
Dalam pelaksanaan lomba ini, masing-masing Sekaa Teruna diminta membuat video berdurasi tiga sampai lima menit yang menceritakan tentang ogoh-ogoh yang dibuat.
Nanti lewat video inilah akan dinilai oleh dewan juri, di mana dalam pelaksanaan lomba ini Disbud juga menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Denpasar.
Sementara itu, bagi wilayah yang tak membuat ogoh-ogoh seperti Desa Adat Renon, masing-masing Sekaa Teruna di wilayah setempat diminta membuat video terkait kreativitas mereka selama setahun.
Video inilah yang nantinya digunakan sebagai syarat mendapatkan insentif.
"Dana insentif akan cair kalau sudah mulai lomba dan video sudah dikirimkan langsung dicairkan," kata Mataram. (sup)