Pilkada Serentak

Dikabarkan Golkar Tabanan Tak Solid di Pilkada, Nyoman Wirya Sebut Hanya Isu

ia membantah adanya kabar banyak kadernya yang membelot mendukung pasangan nomor urut 1, Komang Gede Sanjaya-Made Edi Wirawan (Sanjaya-Edi)

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya 

Pun juga mengenai adanya tudingan Golkat tidak mengakomodir kader di Pilkada dengan mencalonkan orang lain. Wirya lagi-lagi membantah, ia menyebut bahwa sosok Cabup, AA Ngurah Panji Astika tersebut merupakan kader Golkar, bahkan menurutnya sudah lama aktif di kepengurusan Kosgoro yang merupakan salah satu organisasi pendiri Golkar.

“Kan sudah punya KTA, semenjak dari dulu, sudah di Kosgoro, di partai baru masuk dia,” paparnya.

Di sisi lain, Politikus senior Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya menegaskan sikapnya untuk mendukung Jaya-Wira.

Ia mengaku bahwa bahwa Tabanan membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki pengalaman dalam menjalankan pemerintahan.

Untuk itu, dirinya melihat sosok Jaya-Wira merupakan sosok yang tepat untuk memimpin.

“Dimasa situasi ini, kita berharap pada calon Bupati yang siap pakai lah, tidak lagi adaptasi, sudah tahu permasalahan,” katanya.

Menurutnya selama ini tak pernah ada komunikasi antara Partai Golkar maupun AA Ngurah Panji Astika-I Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi) dengan dirinya. Justru yang lebih intens berkomunikasi adalah Pasangan Jaya-Wira.

“Yang berkomunikasi dengan saya itu calon ini (Jaya-Wira). Golkar sama sekali tidak ada bicara sama saya,” akunya.

Mengenai tudingan tidak loyal, mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini mengaku jika Partai Golkar justru seakan tidak menghargai dirinya. Terbukti dengan tidak adanya komunikasi.

“Kalau saya dibilang tidak loyal, saya saja tidak pernah diajak bicara kok. Terus kita biar loyal bagaimana lagi?. Jadi saya harus menilai sendiri juga,” tutur dia.

Wijaya mengaku, dirinya juga pernah berkeringat untuk Golkar. Seperti misal maju sebagai calon Bupati Tabanan yang diusung Golkar serta menaikkan jumlah kursi di DPRD Tabanan saat masih memimpin Partai Golkar Tabanan.

Dengan demikian, ia mengaku siap dengan konsekuensi apapun yang nantinya akan diberikan oleh Partai Golkar.

Selain itu, Partai Golkar dinilai tidak memprioritaskan kader Partai, lebih memilih kader lain. 

Menurutnya, sejak awal Golkar memang memotong kesempatan para kader untuk bertarung di Pilkada Tabanan.

 Ini terlihat dengan tidak direkomendasikannya para kader yang ikut berkompetisi dalam penjaringan internal Golkar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved