Duka Mendalam Putra Eddie Van Halen: Ayah Kalah dalam Perang Melawan Kanker Tenggorokan
blantika musik dunia berduka, legenda gitaris Eddie Van Halen meninggal dunia seusai berjuang melawan penyakit kanker tenggorokan yang dideritanya
TRIBUN-BALI.COM, - Jagat blantika musik dunia berduka, legenda gitaris Eddie Van Halen meninggal dunia seusai berjuang melawan penyakit kanker tenggorokan yang dideritanya.
Eddie Van Halen meninggal di usia ke 65 tahun pada Selasa (6/10/2020) waktu setempat.
Sang putra, Wolfgang, dalam pernyataannya menyebutkan perjuangan ayahnya telah 'kalah' dalam perang yang panjang dan sulit melawan kanker tenggorokan.
Eddie Van Halen meninggalkan putranya Wolfgang dan istrinya Janie Liszewski, yang dinikahinya pada 2009.
Melansir New York Times, Van Halen paling dihormati oleh rekan-rekannya karena menyempurnakan teknik ketukan dua tangan pada leher gitar.
Pendekatan itu memungkinkannya untuk menambahkan tekstur baru, dan kemungkinan perkusi, ke instrumennya, sementara juga membuat enam senar terdengar seekspresif 88 tuts piano atau dapat diubah seperti synthesizer.
Ia menerima hak paten untuk tiga perangkat gitar yang ia ciptakan.
Bandnya, Van Halen, terkenal karena lagu mereka Jump, yang mencapai puncak tangga lagu AS pada tahun 1984.
Pada tahun 2012, Guitar World Magazine menempatkannya di peringkat No. 1 dalam daftar "100 Gitaris Terbaik Sepanjang Masa".
Pada tahun 1972, Van Halen menjual lebih dari 56 juta album di Amerika Serikat saja.
Sementara itu melansir Kompas.com, musik rock kehilangan salah satu gitaris terbaiknya. Eddie Van Halen meninggal dunia pada Selasa (6/10/2020) pagi.
Eddie Van Halen meninggal pada usia 65 tahun setelah bertahun-tahun menderita kanker tenggorokan. Kematian gitaris legendaris itu diumumkan oleh putranya Wolf Van Halen.
“Saya tidak percaya harus menulis ini. Pagi ini aya saya, Edward Lodewijk Van Halen, telah kalah dalam perjuangan panjang dan sulit melawan kanker,” tulis Wolf di akun Twitter-nya, @WolfVanHalen.
“Dia ayah terbaik bagi saya. Setiap waktu saya bersamanya di atas dan di luar panggung adalah hadiah,” lanjut Wolf.
“Saya sangat sedih dan rasanya tidak mungkin pulih dari kehilangan ini. Saya menyayangimu Ayah,” pungkas Wolf.
Sebuah sumber yang dikutip People, kondisi Eddie Van Halen merosot tajam dalam tiga hari terakhir.
Sementara itu TMZ melaporkan, kanker yang diidap Eddie Van Halen telah menyebar ke otak.
Menurut TMZ, pria berdarah Indonesia itu mengembuskan napas terakhir di Santa Monica.
Pada saat-saat terakhirnya dia didampingi Janie istrinya, Wolf, dan Alex Van Halen kakaknya.
Beberapa waktu lalu, vokalis band Van Halen, David Lee Roth, mengatakan kepada Las Vegas-Review Journal bahwa kondisi Eddie Van Halen tidak baik.
Eddie Van Halen berjuang melawan kanker selama lebih dari 10 tahun.
Eddie Van Halen dan kakaknya, Alex, mendirikan band Van Halen di Pasadena, California, pada 1972.
Sejak itu band tersebut telah merilis 12 album studio, termasuk yang terakhir A Different Kind of Truth pada 2012.
Eddie Van Halen dilahirkan di Amsterdam, Belanda, pada 26 Januari 1955.
Ayahnya, Jan Van Halen, adalah musisi Belanda, sedangkan ibunya, Eugenia, berdarah Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Sonora.id dengan judul Legenda Gitaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun dan di Kompas.com dengan judul "Gitaris Legendaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia akibat Kanker",