Gangguan Kesehatan yang Mengintai Para Gamers

Rata-rata penduduk Indonesia usia 16-64 tahun menghabiskan hampir 8 jam menggunakan internet, menurut laporan Digital 2020: Global Digital Overview

Pixabay
Ilustrasi main game online - 

TRIBUN-BALI.COM – Rata-rata penduduk Indonesia usia 16-64 tahun menghabiskan hampir 8 jam menggunakan internet, menurut laporan Digital 2020: Global Digital Overview yang dirilis oleh Data Reportal.

Sedangkan, untuk bermain game sekitar 85% orang menggunakan smartphone dan 50% menggunakan komputer/PC. 

NewZoo Report 2019 mengungkapkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah gamers terbanyak ke-12 di dunia, ada setidaknya 62 juta gamers yang mayoritas adalah generasi milenial.

Jumat Pagi, Presiden Jokowi & Wapres Maruf Amin Gelar Rapat Bahas UU Omnibus Law Cipta Kerja

Arti Mimpi Digigit Ular, Benarkah Berkaitan dengan Jodoh?

Kenali Ciri Ketidaksuburan pada Wanita yang Harus Diwaspadai, Termasuk Rambut dan Berat Badan

“Lamanya menatap layar kaca saat bermain game tentunya akan membuat mata kurang berkedip sehingga meningkatkan risiko terjadinya gejala mata kering,” jelas Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar.

Weitarsa menambahkan, “Oleh karenanya kami ingin membantu mengedukasi mengatasi gejala mata kering yang dialami anak muda penggemar games atau pun para atlet esports Indonesia, agar mereka bisa bermain dan berprestasi dengan kesehatan mata yang tetap terjaga.”

“Sebuah momentum yang tepat melalui ajang Piala Menpora Esports 2020 untuk kami mengedukasi sekaligus mengenalkan gejala mata kering dan cara mengatasinya,” ujarnya.

Frekuensi berkedip atau blinking rate memiliki peran sangat penting dalam menjaga stabilitas air mata.
 

Sering Dianggap Sepele, 4 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Penyebab Haid Tidak Teratur

4 Zodiak Dikenal Paling Setia, Hangat dan Berkomitmen Tinggi, Siapa Saja Mereka?

Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 9 Oktober 2020, Leo Hindari Situasi Stres

Menurut Dr. Nina Asrini Noor, SpM Dokter Spesialis Mata, Dry Eye Service RS Mata JEC, aktivitas visual di hadapan monitor, baik itu komputer, handphone, atau video display terminal (VDT) dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama, dapat menurunkan frekuensi berkedip.

Frekuensi berkedip yang normal pada umumnya berkisar antara 12 sampai 15 kali per menit, namun saat melakukan aktivitas visual yang berhadapan dengan layar dapat turun menjadi 5-10 kali per menit.

Menurunnya frekuensi berkedip rentan menimbulkan gejala mata kering seperti mata perih atau panas, terasa mengganjal, mudah merah dan berair, terasa lengket, atau gatal.

Jika diabaikan, mata kering dapat menngganggu kualitas penglihatan hingga menimbulkan kerusakan pada permukaan mata.

Tenang dan Tak Ambil Pusing, 4 Zodiak Ini Punya Trik Khusus untuk Mengatasi Rasa Galau

Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya gejala mata kering, gamers atau VDT users lainnya dianjurkan untuk secara aktif berkedip selama mereka sedang beraktivitas di hadapan layar, disertai istirahat dari menatap layar setiap 20 menit.

Sementara, di tengah kondisi pandemi COVID-19, esports semakin populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia.

“Kendalanya, bermain game berjam-jam dapat mengakibatkan mata menjadi kering dan tidak nyaman. Padahal dalam kompetisi esports dibutuhkan fokus untuk performa yang baik,“ ujar Giring Ganesha, Ketua Pelaksana Piala Menpora Esports 2020.

Untuk itu, tak berhenti pada partisipasi di Piala Presiden Esport 2020, Insto kembali melanjutkan kampanye Insto Dryeyeducation dengan mendukung Piala Menpora Esport 2020.

Piala Menpora Esport 2020 ini diselenggarakan oleh Indonesia Esports Premiere League (ISPL), Insto sendiri menjadi official eye drop, per Agustus 2020 kemarin.

Sebagai merek yang telah dipercaya selama 30 tahun, Insto dari Combiphar merasa perlu ambil bagian dalam upaya edukasi kesehatan mata masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda guna mendukung upaya pemerintah mengembangkan generasi muda yang lebih sehat, produktif, dan kreatif.

“Terimakasih untuk komitmen Insto yang terus mendukung para atlet esports Indonesia dapat bermain lebih baik lagi. Para atlet esports harus terus diedukasi bahwa menjaga kesehatan mata juga tak kalah pentingnya dari memenangkan pertandingan,” lanjut Giring Ganesha.

Pada ajang Piala Menpora Esports 2020, setidaknya 15 ribu anak muda dari 3.141 tim bertanding.

Piala Menpora Esports 2020 adalah kompetisi berjenjang dan berstruktur yang diikuti berbagai institusi pendidikan mulai dari tingkat SMP hingga universitas dari berbagai daerah di Tanah Air.

Kejuaraan Piala Menpora Esports 2020 dibuka bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-75 tahun pada 17 Agustus 2020 lalu.

Setelah melewati berbagai tahap pertandingan, grand final diselenggarakan pada 3-4 Oktober 2020.

Di babak terakhir, grand final mempertemukan delapan tim terbaik dari empat kloter.

Pemenangnya akan meraih gelar juara Piala Menpora Esports 2020.

Ajang ini mempertandingkan Mobile Legends: Bang Bang, yang merupakan game dari Moonton dan mengusung genre MOBA.

“Menjaga kesehatan, khususnya kesehatan mata bagi para atlet esports, merupakan salah satu cara untuk bisa terus berprestasi. Selamat kepada para pemenang," pungkas Weitarsa.(*)

Artikel ini telah tayang di Grid ID dengan judul "Waspada, Inilah Gangguan Kesehatan yang Lebih Sering Menyerang Gamers"

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved