Pakar Ini Ungkap Maksud Undangan Khusus Menhan AS ke Prabowo Berkaitan dengan Strategi Hadapi China

undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper ke Menhan Prabowo ke AS adalah bagian dari strategi menghadapi China.

Editor: Ady Sucipto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kiri) saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepualauan Riau, Rabu (5/2/2020). Kunjungan tersebut untuk memastikan WNI yang menjalani masa observasi dari virus Corona pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China dalam keadaan sehat. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA-- Pakar sekaligus Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper ke Menhan Prabowo ke AS adalah bagian dari strategi menghadapi China

Seperti diketahui Menhan AS secara resmi mengundang Prabowo ke Amerika pada 15-19 Oktober 2020. 

Sebelumnya dalam Buku Putih Departemen Pertahanan AS diungkapkan, China berniat untuk membangun pangkalan militer di Indonesia. 

"AS melihat hal ini karena kedekatan ekonomi Indonesia terhadap China. Dikhawatirkan ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap China akan melemahkan prinsip Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif," ujar Rektor Universitas Jenderal A. Yani kepada Tribunnews.com, Minggu (11/10/2020).

Menhan Prabowo Subianto menguji rantis Maung buatan PT. Pindad belum lama ini.
Menhan Prabowo Subianto menguji rantis Maung buatan PT. Pindad belum lama ini. (twitter@prabowo)

"Indonesia diprediksi oleh AS akan jatuh ke tangan China dengan ketergantungan ekonominya dan mudah dikendalikan oleh China," jelas Hikmahanto.

Menhan AS Resmi Undang Prabowo, Borong Alutsista?

Kementrian yang Dipimpin Prabowo Punya Anggaran Besar Rp 137 Triliun, Sri Mulyani Beri Peringatan

Bagaimana Sikap Prabowo Terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja? Dahnil Anzar Beri Jawaban

Padahal, lanjut dia, Indonesia adalah negara strategis dan memiliki peran yang sentral di kawasan Asia Pasifik, baik untuk AS maupun China.

Oleh karenanya, kata dia, Menhan AS mengundang Menhan Indonesia untuk memperkuat kerjasama pertahanan kedua negara.

Namun dibalik kerjasama itu, dia menjelaskan, AS ingin agar Indonesia tidak jatuh dalam perangkap China.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper (kiri) dan Donald Trump. Menhan AS menolak ide Presiden AS untuk mengerahkan tentara mengatasi demonstrasi di AS.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper (kiri) dan Donald Trump. Menhan AS menolak ide Presiden AS untuk mengerahkan tentara mengatasi demonstrasi di AS. (AFP)

"AS juga ingin memberi pesan kepada China bahwa Indonesia berpihak kepada AS, utamanya dalam ketegangan AS-China di Laut China Selatan," paparnya.

Dalam konteks ini, imbuh dia, Menhan Indonesia harus tetap berangkat ke AS untuk menghadiri undangan Menhan AS.

"Keberangkatannya untuk menegaskan Indonesia bersahabat dengan siapapun negara," ucapnya.

Namun demikian keberangkatan Menhan Prabowo menurut dia, harus mendapat jaminan dari pemerintah AS.

Hal itu tak lain agar Prabowo tidak diseret ke lembaga peradilan atas dugaan pelanggaran HAM masa lalu.

Prabowo Diundang Menhan AS

Diwartakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dijadwalkan akan menggelar lawatan resminya ke Amerika Serikat dalam waktu dekat. 

Rencana tersebut mencuat, setelah Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut bahwa Prabowo siap memenuhi undangan dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat (US Secretary of Defence), Mark Esper.

Undangan Menhan AS ke Prabawo disebutkan akan dijadwalkan berangkat ke Negeri Paman Sam pada pekan depan.

Kunjungan Prabowo rencananya akan dilakukan pada 15 sampai 19 Oktober 2020.

Dikutip dari Kompas.com, Departemen Luar Negeri AS memutuskan mengeluarkan visa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pemberian visa itu kali pertama dilaporkan media politik ternama AS, Politico, Selasa (6/10) lalu, dengan mengutip seorang sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri AS.

Setelah visa AS terkantongi, Prabowo dikabarkan akan berkunjung ke Negeri Paman Sam pada akhir bulan ini.

"Prabowo diperkirakan akan berkunjung sekitar akhir bulan ini," tulis Politico, dikutip Kompas.com, Rabu (7/10).

Dahnil menjelaskan, kunjungan Prabowo untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait dengan kerja sama bilateral di bidang pertahanan.

"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan memenuhi undangan resmi Pemerintah AS melalui Menteri Pertahanan AS, Mark Esper," jelasnya, dalam keterangannya, Kamis (8/10).

Menurut dia, Prabowo memenuhi undangan itu untuk menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara, sesuai dengan prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun.

"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selama ini aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara, termasuk AS," ujarnya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri enggan berkomentar terkait pemberian visa kepada Prabowo.

Alasannya, karena hal itu menyangkut aturan kerahasiaan yang mengatur visa seseorang.

Sebuah laporan harian New York Times mengatakan, pada 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.

Pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Ini Alasan Prabowo Diizinkan Masuk ke Amerika, Ada Kaitannya dengan China, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved