Ngopi Santai
Menyamar sebagai Keluarga Nabunome
Pesan klasik para guru jurnalistik saya, Valens Goa Doy, Damyan Godho, Julius R Siyaranamual, Marcel Weter Gobang sama dan sebangun.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Ady Sucipto
Saat masuk Century Park wajah dan tubuh saya tidak lagi menunjukkan ciri-ciri wartawan. ID Card alias kartu identintas wartawan pun saya sembunyikan.
Saya malah sudah siapkan jawaban kalau petugas tanya nama. Saya akan bilang namaku Dion Nabunome. Ternyata tak ada pertanyaan tersebut. Syukurlah.
Sambutan petugas keamanan terhadap saya begitu ramah sejak pintu masuk hotel sampai naik lift.
Maklumlah saya kan anggota tim keluarga sang juara Asia Tenggara yang baru saja mengharumkan nama bangsa dan mau ibadah syukur atas keberhasilannya.
Sampai di dalam hotel Edu mandi dan ganti pakaian.
Saya duduk menunggu di ruang tamu, depan kamarnya yang luas sambil menikmati aneka penganan dan minuman khusus bagi atlet.
Sebuah kemewahan yang tidak dimiliki wartawan lain. Century Park merupakan hotel atlet mewah di zamannya.
Setelah mandi dan ibadah singkat, saya mewawancarai Eduardus Nabunome.
Panjang lebar dan mendalam. Laporanku eksklusif.
Tidak hanya buat Harian Pagi Pos Kupang tapi seluruh jaringan koran daerah Kompas Gramedia di bawah payung Indopersda Primamedia (Persda) atau kini beken melalui branding Tribun Network.
SEA Games Jakarta 1997 Persda merajut newroom bersama.
Sejumlah wartawan dari daerah dipanggil ke Jakarta untuk bergabung.
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Pos Kupang kala itu, Om Damyan Godho menugaskan
saya.
Saat pembagian kerja tim di Jakarta, saya kebagian tugas utama meliput cabang atletik dan tinju.
Selama sepekan lebih saya bolak-balik dari Senayan ke GOR Kuningan (arena cabang tinju).