4 Makanan yang Harus Dihindari bagi Penderita Depresi

fokuslah makan banyak buah dan sayuran bersama dengan makanan yang kaya asam lemak omega-3, seperti salmon

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Timur
Ilustrasi depresi 

TRIBUN-BALI.COM - Depresi ternyata bisa diatasi. Salah satu kuncinya terletak pada pola makan. Sejumlah penelitian telah membuktikan itu.

Menurut laporan pakar kesehatan holistik, Maxine Barish Wreden, yang dipublikasikan dalam laman Sutter Health, pola makan yang buruk hanya akan memperparah stres dan depresi.

"Untuk meningkatkan kesehatan mental Anda, fokuslah makan banyak buah dan sayuran bersama dengan makanan yang kaya asam lemak omega-3, seperti salmon," ucap dia.

Wreden juga menyarankan kita untuk memperbanyak makanan yang membantu menjaga fungsi otak, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Baca juga: Polisi Perlihatkan 8 Petinggi KAMI Pakai Baju Tahanan, Syahganda Nainggolan Pekikkan Merdeka

Baca juga: Selly Mantra saat Webinar Poltekes Denpasar, Ingatkan Orang Tua Tingkatkan Imun Anak di Masa Pandemi

Baca juga: Mobil Putih Terperosok ke Jurang 15 Meter di Baturiti, Seorang Penumpang Usia Baru 3 Tahun Selamat

"Diet sehat bisa lebih efektif untuk mengobati depresi daripada obat resep," tambahnya.

Selain itu, ada sejumlah jenis makanan tertentu yang bisa semakin memperburuk gejala depresi. Itu sebabnya, penderita depresi harus menghindari makanan tersebut.

Berikut makanan yang sebaiknya dijauhi oleh penderita depresi:

1. Alkohol

Banyak orang melampiaskan kecemasan dan kesedihannya dengan alkohol. Padahal, alkohol justru semakin memicu serangan depresi dan kecemasan.

Sering mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti kecelakaan, masalah keluarga, kehilangan pekerjaan, dan gangguan kesehatan.

Riset dari National Cancer Institute juga membuktikan konsumsi alkohol, meski hanya satu gelas sehari, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.

Padahal, kondisi kesehatan yang buruk juga bisa menyebabkan depresi lebih lanjut.

2. Makanan olahan

Mengonsumsi makanan olahan memang terasa nikmat, apalagi saat suasana hati sedang buruk. Namun, banyak riset menunjukkan orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan tinggi risikonya untuk mengalami depresi daripada mereka yang sering mengonsumsi makanan segar.

Makanan olahan, terutama yang tinggi gula dan karbohidrat olahan, dapat meningkatkan risiko depresi. Ketika seseorang makan karbohidrat olahan, tingkat energi tubuh meningkat dengan cepat sekaligus menurun dalam waktu singkat.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved