Buka Akses untuk Permudah Distribusi Pertanian, Pengerjaan Fisik TMMD di Kesiman Capai 90 Persen

Pengerjaan fisik pelaksanaan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 109 Kodim 1611/Badung Tahun Anggaran 2020 di Banjar Kertaji

Kodim. 1611/Badung
Progress pembangunan fisik jalan usaha tani dalam pelaksanaan TMMD ke-109 di Banjar Kertajiwa, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, pada Kamis (15/10/2020). 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengerjaan fisik pelaksanaan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 109 Kodim 1611/Badung Tahun Anggaran 2020 di Banjar Kertajiwa, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, sudah mencapai 90 persen.

Salah satu sasaran pembangunan utamanya adalah membuka jalan usaha tani agar akses distribusi pertanian semakin dipermudah sehingga diharapkan perekonomian masyarakat dapat meningkat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Pemerintah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengajak para petani semakin giat bekerja dan menyayangi sawah yang digarapnya.

Baca juga: Tim Hukum Jerinx Telanjangi Ahli Bahasa Yang Dihadirkan Jaksa

Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah di TVRI Jumat 16 Oktober 2020, Ada Acara Bernyanyi Bersama Keluarga

Baca juga: Berapakah Keliling dan Luas Bangun Datar di Samping? Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD

"Akses jalan usaha tani yang semakin bagus, seharusnya para petani makin sayang pada lahan persawahannya," terang Alit Wiradana melalui keterangan pers yang diterima Tribun Bali, Kamis (15/10/2020).

Meskipu tak dipungkiri, di lain sisi dengan baiknya akses jalan memunculkan sejumlah kekhawatiran.

"Salah satunya yaitu keinginan masyarakat menjual sawahnya, sehingga tidak menutup terjadinya alih fungsi lahan," ungkapnya.

Lanjut dia, dengan kondisi jalan sudah bagus, akses masyarakat Desa Kesiman Kertelangu yang berprofesi sebagai petani lebih mudah ketika menuju sawah.

Baca juga: Seusai Disunat, Anak Kedua Nikita Mirzani Tagih Uang Hadiah Rp 1,4 Miliar

Baca juga: 6 STP Dibawah Naungan Kemenparekraf Mengacu Pada Standar Internasional, Termasuk Poltekpar Bali

Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Jumat 16 Oktober 2020, Kelas 4-6 SD: Luas dan Keliling Lingkaran

Lebih lagi, wilayah ini juga menjadi salah satu destinasi wisata budaya, sehingga diharapkan mampu mendongkrak ekonomi dengan datangnya para wisatawan di tengah pandemi Covid-19.

Terkait hal tersebut, Ida Bagus Alit Wiradana menegaskan, pihaknya bakal lebih ketat dalam melakukan pengawasan kepada masyarakat terutama yang memiliki sawah.

Menurut dia, dengan membaiknya akses jalan diharapkan membawa dampak positif, selain mampu menaikkan hasil panen, masyarakat juga bisa menjadikan sawahnya sebagai obyek wisata Subak.

"Akses jalan ini harusnya untuk berinteraksi, bukan malah dijadikan kesempatan dengan membangun. Kalau sampai terjadi alih fungsi lahan, bagaimana nanti kita bisa bercerita kepada anak cucu mengenai Subak, padahal Subak ini telah menjadi kebanggaan kita sebagai masyarakat Bali," tegasnya.

Baca juga: Mengapa Kunjungan Resmi Prabowo ke Amerika Menuai Pro dan Kontra, Berikut Ini Penjelasannya

Baca juga: Sebab Ditolaknya Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung dkk Saat Menjenguk Petinggi KAMI, Ini Alasan Polri

Baca juga: Mobil Putih Terperosok ke Jurang 15 Meter di Baturiti, Seorang Penumpang Usia Baru 3 Tahun Selamat

Hal ini jelas menjadi manfaat masyarakat setempat atas pelaksanaan TMMD yang dimulai dari tanggal 22 September 2020 dan akan berakhir pada 21 Oktober 2020 ini.

Sebelum adanya program TMMD, jalan yang berada di tengah-tengah persawahan ini hanya memiliki lebar 1 meter dan masih berupa jalan setapak.

Saat ini jalan tersebut diperlebar menjadi hampir 3 meter dan dibeton.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved