Penanganan Covid
Kampanye Mencuci Tangan Pakai Sabun di Masa Pandemi
Kampanye mencuci tangan pakai sabun (CPTS) terus dikumandangkan selama pandemi covid-19
TRIBUN-BALI.COM- Kampanye mencuci tangan pakai sabun (CPTS) terus dikumandangkan selama pandemi covid-19.
Bahkan gerakan mencuci tangan sebetulnya sudah digaungkan jauh sebelum pandemi melanda dunia. Termasuk Indonesia.
Sebab, mencuci tangan telah terbukti meminimalkan risiko penyakit.
Namun, adanya pandemi Covid-19, mencuci tangan pakai sabun jadi semacam kebiasaan yang wajib dilakukan.
Aktivitas CTPS, menggunakan masker, dan menjaga jarak harus terus diupayakan selama pandemi ini.
Bila gerakan ini terus dilakukan masyarakat, diyakini dapat menurunkan kasus infeksi Covid-19.
Itulah kenapa gerapan CTPS dicanangkan secara global pada 15 Oktober.
Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO mengatakan, ada enam langkah CTPS yang memerlukan waktu sedikitnya 20 detik.
Ia juga mengingatkan pentingnya menggunting kuku tangan, karena kuku juga bisa jadi pintu masuk kotoran dan bakteri.
Cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir jadi protokol kesehatan yang harus dilakukan.
Bila tidak memungkinkan, tidak ada air dan sabun, dibolehkan menggunakan cairan pembersih handsanitizer.
Namun, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir lebih disarankan karena lebih efektif.
Perangkat untuk mencuci tangan sudah disediakan di beberapa tempat misalnya di terminal, rumah ibadah, rumah makan, dan di pinggir jalan.
Pada pihak yang memberikan bantuan untuk memberikan peralatan cuci tangan, Imran Agus meminta agar juga penanggunjawabnya.
“Jangan beri bantuan CTPS di tempat umum di pinggir jalan, kalau tidak ada penanggungjawabnya akan tidak ada air dan sabunnya. Bahkan ada laporan dicuri karena tidak ada penanggungjawabnya,” ujar Imran saat talkshow di Radio Kesehatan dengan tema ‘Tangan Bersih Untuk Semua’, Jumat (16/10/2020).