Terdampak Pandemi, Konsumsi Avtur di Bali Sempat Turun Hingga 96 Persen, Kini Mulai Tumbuh Kembali
Management Walkthrough (MWT) ini sengaja dilakukan secara langsung oleh Direksi di tengah situasi pandemi ini lantaran untuk memastikan
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Penurunan penjualan Avtur paling besar terjadi pada Bulan Juni yang lalu, dimana konsumsi Avtur hanya 2 ribu KL, jika dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2019, penjualan Avtur di tahun ini turun sebesar 96 persen (Juni 2019, penjualan Avtur Pertamina sebesar 74 ribu KL).
"Pertamina memiliki harapan agar dengan segera pertumbuhan ekonomi Bali kembali pulih, yang tentunya akan membutuhkan dukungan penuh dari sektor energi baik BBM, LPG dan Avtur, dengan tinjauan kami hari ini, dapat disampaikan bahwa, seluruh sarana distribusi energi Pertamina yang ada di Bali siap beroperasi optimal untuk melayani kebutuhan energi penggerak roda ekonomi," tutur Koeshartanto.
Sementara itu, Ahad Rahedi selaku Section Head Communication and Relation Regional Jatimbalinus menyampaikan sekarang ini konsumsi avtur mulai tumbuh pasca pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan nusantara.
"Peningkatan ada karena penerbangan domestik mulai banyak ke Bali maupun sebaliknya. Cuma untuk kembali pulih ke semula atau sebelum pandemi masih belum. Sekarang penerbangan sehari di Bali masih jauh dari normal. Peningkatannya masih sekitar dibawah enam persen. Tapi ini sudah mulai membaik dibanding bulan-bulan sebelumnya," papar Ahad.
Ia menambahkan penurunan konsumsi avtur tersebut karena adanya pembatasan bepergian khususnya untuk mudik oleh pemerintah dan juga pembatasan masuknya WNA ke Indonesia ditengah pandemi Covid-19.
Menurutnya peningkatan konsumsi avtur ini mulai terjadi setelah pembatasan (mudik) mulai dicabut dan pintu pariwisata Bali dibuka terbatas untuk wisatawan nusantara.
Konsumsi avtur saat ini masih didominasi oleh penerbangan rute domestik baik itu komersial (bawa penumpang) atau pun kargo domestik dan internasional, untuk privat jet tidak terlalu besar.
"Privat jet ada, namun tidak terlalu berpengaruh konsumsinya kebutuhan Avtur mereka juga kecil. Pesawat komersial rute domestik disini saat ini juga belum banyak, saat normal sebelum pandemi konsumsi avtur didominasi pesawat komersial rute internasional," imbuhnya.(*)