Penanganan Covid
Disetujui Pemerintah Pusat Soal Hibah Pariwisata 1,3 T untuk Bali , Cok Ace: Ini Sangat Berarti
Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyetujui usulan hibah pariwisata yang diusulkan oleh pemerintah provinsi
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
Sebab, meskipun dana tersebut nantinya bakal dipakai untuk memberikan upah bagi pekerja yang dirumahkan, namun nantinya tetap perusahaan yang mengembalikan dana tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, total hibah pariwisata yakni sebesar Rp 3,3 triliun dan 9 daerah kabupaten/kota se-Bali memperoleh sebanyak Rp 1,183 triliun atau sekitar 36,4 persen.
"Hibah pariwisata tersebut dialokasikan untuk pelaku usaha pariwisata sebesar 70 persen dan pemerintah kabupaten/kota sebesar 30 persen," kata Koster dalam siaran persnya yang diterima Tribun Bali, Kamis (15/10) malam.
Bantuan hibah tersebut merupakan usulan dalam bentuk proposal We Love Bali Movement yang disusun oleh para pelaku usaha pariwisata atas arahan dari Koster.
Proposal tersebut diserahkan oleh Koster bersama para pelaku usaha pariwisata kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Wishnutama Kusubandio, di kantornya di Jakarta, baru-baru ini.
Koster mengatakan, dirinya bersama para pelaku usaha pariwisata secara intensif melakukan pembahasan dalam menyikapi pandemi Covid-19 yang telah berdampak terhadap para pelaku usaha pariwisata.
Situasi ini juga telah mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan begitu banyak pekerja pariwisata yang terpaksa harus dirumahkan.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga berdampak langsung terhadap penurunan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang sekaligus mengakibatkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten/kota se-Bali.
"Akibatnya pemerintah kabupaten/kota se-Bali harus melakukan rasionalisasi anggaran program dalam APBD Tahun 2020," tutur Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.
Tak hanya itu, menurut Koster, pandemi Covid-19 juga secara langsung telah berdampak pada perekonomian Bali.
pada triwulan I pertumbuhan ekonomi Bali menurun (kontraksi) sebesar 1,14 persen dan turun lebih pada triwulan II sebesar 10,98 persen.
"Oleh karena itu perlu dilakukan upaya nyata untuk membantu langkah awal pemulihan perekonomian Bali yang sangat tergantung dari pariwisata," jelasnya. (*)
Tribun Network mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (wajib mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak).