Rapid Test Massal Lapas Kerobokan: 633 Orang Reaktif, 6 Orang Diantaranya Pegawai Lapas
Rapid Test Massal Lapas Kerobokan: 633 Orang Reaktif, 6 Orang Diantaranya Pegawai Lapas
Penulis: Putu Candra | Editor: Aloisius H Manggol
Kalau jaga jarak, tidur saja mereka berdesakan," imbuh Suprapto.
Namun pihaknya menegaskan, dengan adanya warga binaan dan pegawai yang reaktif harus ditanggapi dengan serius.
Suprapto pun telah mengambil langkah antisipasi.
"Tapi kami tidak boleh menganggap ini suatu hal yang sepele. Kami harus mengambil langkah antisipasi. Kemarin kami dengan pak kalapas, mencari bagaimana cara mengisolasi mereka yang reaktif di blok-blok khusus. Jadi mereka untuk sementara disatukan dalam satu blok.
Jika tidak cukup bloknya untuk menampung yang reaktif, mungkin kami kirim ke rutan di Bali sebagai rutan isolasi. Di sana mereka juga akan ditangani," jelasnya.
Lebih lanjut, bagi mereka yang hasil rapidnya reaktif akan menjalani swab test.
"Bagi mereka yang reaktif akan dilakukan swab test.
Kami bekerjasama dengan Pemkab Badung melalui Dinas Kesehatan Pemkab Badung. Kami sangat berterima kasih dengan Pemkab Badung.
Begitu kami minta bantuan, Pemkab Badung langsung bergerak. Perhatiannya sangat luar biasa.
Kami juga memberikan suplemen vitamin untuk warga binaan untuk menjaga kondisi tubuh," terang Suprapto.
Nantinya jika hasil swab test keluar, Suprapto pun akan mengambil langkah serius dalam hal penanganan.
"Setelah nanti dilakukan swab, hasilnya keluar. Begitu hasilnya keluar, kami akan lakukan langkah lebih lanjut dan lebih serius. Kita harus siap dengan kemungkinan paling buruk. Kita siapkan langkah lebih serius," tegasnya. (*)