Perhimpunan Dokter Minta Pemerintah Tak Tergesa-gesa Lakukan Vaksinasi Covid-19 Untuk Masyarakat
PAPDI meminta vaksin Covid-19 yang akan digunakan harus sudah terbukti efektivitas, keamanan, dan imunogenisitasnya melalui uji klinik
Menurut IDI, uji coba vaksin Sinovac di Barzil sudah selesai dilaksanakan terhadap 9.000 relawan. Akan tetapi, hasilnya baru akan keluar setelah selesaikan uji vaksinasi terhadap 15.000 relawan lainnya.
IDI menyebutkan, ada unsur kehati-hatian dari negara lain dengan tetap menunggu data lebih banyak lagi dari hasil uji klinis fase 3.
Program vaksinasi adalah program yang penting, tetapi tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa.
Terima vaksin pada November 2020
Hingga Rabu (21/10/2020), Indonesia telah melaporkan 373.109 kasus infeksi dengan 12.857 kematian dan 297.509 pasien dinyatakan sembuh.
Pemerintah rencananya akan mulai menerima vaksin pada November 2020.
Sejumlah persiapan pun telah dilakukan, termasuk memilih fasilitas kesehatan untuk pemberian vaksin tersebut.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto menyebutkan, ada tiga vaksin yang sudah dibeli oleh pemerintah karena sudah lolos uji klinis fase tiga dan diharapkan bisa diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Tiga vaksin yang di maksud adalah vaksin Sinovac, Sinopharm, dan Cansino yang telah diuji juga di beberapa negara.
Menurut Yuri, Indonesia hanya butuh vaksinasi sebanyak 70 persen dari total jumlah penduduk untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.
"Nah, dasar inilah yang kemudian kita pakai bahwa perhitungan kita hanya mencapai di herd immunity, artinya sekitar 160 juta orang (yang perlu divaksin)," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Diminta Tak Tergesa-gesa Lakukan Vaksinasi Covid-19"