Koperasi di Ubud Ini Rutin Bagikan Sembako, Bantuan Capai Rp 200 Ribu Per Anggota
Permasalahan ekonomi saat ini hampir terjadi di berbagai daerah di Bali, tak terkecuali 'kampung turis' Ubud.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Permasalahan ekonomi saat ini hampir terjadi di berbagai daerah di Bali, tak terkecuali 'kampung turis' Ubud.
Dalam meringankan beban masyarakat, yang tergabung dalam koperasi, Koperasi Serba Usaha (KSU) Tri Gunartha Werdi, Banjar Ubud Kelod, Kelurahan/Kecamatan Ubud rutin membagikan paket sembako untuk anggotanya.
Bahkan sudah memasuki tahap III, Minggu (25/10/2020).
Berdasarkan data Tribun Bali, anggota koperasi ini berjumlah 324 orang, di mana semuanya merupakan kepala keluarga (KK) banjar setempat.
Baca juga: Gempa Terkini di Pangandaran, Wisatawan Sempat Panik, Kini Aman dan Kondusif
Baca juga: Termasuk Tukang Bangunan yang Merokok, Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kebakaran Gedung Kejagung
Baca juga: Cristiano Ronaldo Beri Ucapan Selamat Kepada Khabib Nurmagomedov Usai Menangi UFC 254
Sebab koperasi ini dikelola oleh banjar.
Dalam pembagian sembako kali ini, per anggota mendapatkan 15 kilogram beras, satu kerat telur ayam, satu liter minyak goreng dan dua masker.
Ketua Koperasi Serba Usaha Tri Gunartha Werdhi, I Made Purna Wirawan mengatakan, pembagian sembako ini mengusung tema 'gotong royong bersama karena kita adalah keluarga'.
Baca juga: Legenda UFC Ini Mengaku Kaget Khabib Nurmagomedov Putuskan Pensiun dari UFC
Baca juga: Singapura hingga Amerika Serikat, Kerajinan Anting Tampaksiring Eksis di Luar Negeri
Baca juga: Beraksi di 16 TKP, Jambret yang Kerap Sasar WNA Berhasil Diamankan Polsek Kuta Utara
Kata dia, jika ditotalkan ke rupiah, bantuan kali ini sekitar Rp 200 ribu per anggota
"Jumlah anggota yang mendapatkan sembako sebanyak 324 anggota. Sesuai jumlah krama banjar, karena koperasi ini milik banjar, setiap krama (KK) otomatis menjadi anggota koperasi," ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, selama pandemi masyarakat Ubud Kelod sangat terdampak.
Sebab sebagian besar masyarakat sangat bergantung dengan kunjungan wisatawan.
Baca juga: BREAKING NEWS - Penemuan Mayat di Jalan Gunung Soputan, Dievakuasi Petugas Ber-APD Lengkap
Baca juga: Pengakuan Model Cantik di Surabaya yang Curiga Direkam oleh Spy Cam Dari 2 Benda Ini, Dipegang Panas
Baca juga: Setelah Terbaring Koma Selama 15 Tahun, Pangeran Arab Saudi Ini Merespon dan Gerakkan Jemari Tangan
"Pembagian sembako tahap I kami lakukan bulan April, tahap II bulan Juli. Dan ini yang ketiga kalinya. Pembagian dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.
Hal ini karena pandemi belum menunjukkan tanda berakhir, dan perekonomian masyarakat masih terpuruk, pihaknya menduga pembagian sembako akan terus berlanjut.
"Perencanaan hanya 3 tahap. Tapi melihat situasi belum pulih total, kemungkinan kami upayakan bisa dilakukan lagi sesuai likuiditas," ujarnya.
Baca juga: 3 Zodiak Ini Susah Berempati Sama Orang Lain, Hanya Fokus dan Memperhatikan Dirinya Sendiri
Baca juga: Minggu Pagi Pangandaran Diguncang Gempa 5,9 Magnitudo, Terasa Kuat Hingga Ciamis dan Tasikmalaya
Tak hanya membantu di bidang pangan, pihaknya juga memberikan kredit relaksasi di mana pembayaran pokik ditunda selama setahun, anggota hanya membayar bunganya saja.