Sponsored Content
Pemkab Jembrana Sasar Pelajar Sosialisasi Peradaban Jembrana di Museum Gilimanuk
Sebagai rangkaian memperingati Hari Museum Nasional tahun 2020, Pemkab Jembrana menggelar pengenalan museum di kalangan pelajar.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN BALI.COM, NEGARA - Kabupaten Jembrana memiliki museum Purbakala, di mana eksistensinya masih cukup rendah karena kurangnya minat warga.
Sebagai rangkaian memperingati Hari Museum Nasional tahun 2020, Pemkab Jembrana menggelar pengenalan museum di kalangan pelajar.
Kegiatan ini menyasar sekolah menengah
Baca juga: OJK Perpanjang Relaksasi Restrukturisasi Kredit Selama Setahun
pertama di 5 kecamatan yang ada di jembrana dimulai dari tanggal 19 oktober sampai 23 Oktober 2020 lalu, yang bertemakan Museum di Hatiku.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Atensi Beberapa Hal Bila Terjadi Peningkatan Penumpang saat Libur & Cuti Bersama
Baca juga: Tabiat Buruk Wahyu Terhenti di Klungkung, Beraksi di 10 TKP dan 3 Provinsi
Baca juga: Bingung Mau Ngapain, Siswi SMP di Lombok Putuskan Menikah
Menurut Kepala Seksi Sejarah, Purbakala dan Museum I Putu Yudi Ary Tendra, sosialisasi mengenalkan berbagai pengelolaan kekayaan budaya, pelestarian peninggalan sejarah purbakala dan museum kepada generasi muda adalah hal yang mesti dilakukan.
Terutama kalangan pelajar.
Alasannya, pelajar sekolah perlu dikenalkan sejak dini tentang museum.
Bukan saja berbagai koleksinya, tapi kekayaan budaya yang dimiliki.
Khususnya keberadaan lokasi museum purbakala di Kelurahan Gilimanuk.
Baca juga: PT LIB Minta Polri Segera Beri Kepastian Terkait Kelanjutan Liga 1 dan 2
Baca juga: 89 Persen Pasien Covid-19 di Karangasem Dinyatakan Sembuh
"Apa saja peninggalan yang tersimpan di Kawasan Museum Manusia Purba Gilimanuk, kita kenalkan," ucapnya Minggu (25/10/2020). Ia mengaku, harapannya nanti generasi muda ini tetap mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap daerahnya, bahwa Jembrana itu kaya akan budaya."
"Salah satunya menyimpan sejarah peninggalan manusia purba serta peradabannya, baik yang sudah dipamerkan maupun yang belum dilakukan penggalian. Sehingga, dilakukan penunjukan perwakilan sekolah untuk dikenalkan menyangkut museum."
Perwakilan sekolah yang ditunjuk sebagai peserta sosialisasi museum masuk sekolah kali ini terdiri dari SMP N 1 Pekutatan, SMP N 2 Mendoyo, SMP N 1 Negara, SMP N 2 Negara dan SMP N 4 Melaya.
Baca juga: Lakukan Aksi Curanmor Lintas Provinsi, Wahyu Beraksi di 10 TKP Berbeda
Pelaksanaan sosialisasi tetap mengedepankan protokol kesehatan digelar dengan jumlah peserta terbatas.
"Diikuti 25 orang siswa/siswi yang rumahnya dekat sekolah serta hadir pula 5 guru pendamping untuk setiap sekolah," ungkapnya.
Ia menambahkan kegiatan diikuti dengan antusias para siswa/siswi dan guru pendamping.
Dimulai pukul 09.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.
Interaksi antara narasumber dan pelajar pun terjalin baik. Dan ini merupakan awal yang baik untuk mengenalkan potensi museum gilimanuk sekaligus bukti kerinduan mereka dengan sistem belajar mengajar secara langsung.
"Bahkan seluruh kepala sekolah dan guru juga menyampaikan bahwa setiap akhir tahun ajaran berharap dapat mengajak siswa/siswi berkunjung langsung ke museum manusia purba gilimanuk," paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jembrana Nengah Alit berharap melalui pengenalan museum ke sekolah Dapat mengitngatkan kepada generasi muda bahwa Jembrana punya museum.
"Kita juga rencanakan, jika situasi memungkinkan, pihak sekolah tetap menjadwalkan untuk kunjungan langsung ke museum," bebernya. (*)