Mayat Remaja Lelaki dalam Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Gegerkan Warga, Kondisi Sulit Dikenali
Teka teki identitas mayat remaja laki-laki yang tangannya terikat tali mengapung di kubangan air Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik,
TRIBUN-BALI.COM, GRESIK - Teka teki identitas mayat remaja laki-laki yang tangannya terikat tali mengapung di kubangan air Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik, masih menjadi tanya tanya.
Hingga saat ini petugas gabungan dari Polres Gresik dan Polsek Bungah terus mencari tahu identitas mayat remaja tersebut.
Terdapat kesulitan bagi penyidik untuk mengenali korban. Pasalnya, sidik jari korban telah rusak dan tak ditemukan identitas apapun yang bisa menjadi petunjuk.
Kapolsek Bungah, AKP Sujiran, mengatakan jasad remaja saat ditemukan sudah rusak dan wajahnya sulit dikenali.
Diduga kuat, korban mengapung di kubangan selama empat sampai lima hari.
"Jari tangannya sudah rusak, wajahnya membengkak," ucapnya, Sabtu (31/10/2020).
Baca juga: Kronologi Gadis 18 Tahun di Jateng Tikam Sopir Online, di Perjalanan Tiba-tiba Tusuk Dada Korban
Baca juga: Viral, Babi Hutan Ngamuk dan Kejar Pengunjung di Komplek Jakabaring Sport City Palembang
Baca juga: Bagus Kahfi Dikabarkan Bergabung FC Utrecht, Begini Klarifikasi Manajemen Barito Putera
Korban yang ditemukan hanya mengenakan pakaian putih, kondisi kedua tangannya terikat tali tampar di punggung, kemudian kedua kaki juga terikat.
Diduga kuat, korban sengaja dihabisi lalu dimasukkan kolam.
Tidak ada identitas korban yang ditemukan petugas di lokasi kejadian. Remaja tersebut diperkirakan masih berusia 13 - 15 tahun.
Sujiran mengaku, sebelum penemuan mayat, tidak ada laporan orang hilang di Polsek Bungah.
Baru ada orang tua asal Sidokumpul, Bungah datang ke kantor polisi setelah adanya penemuan mayat.
Mereka melaporkan, anaknya seorang laki-laki masih remaja belum pulang ke rumah selama dua hari.
"Sampai hari ini, kedua orang tersebut masih belum yakin kalau itu anaknya," terangnya.
Kedua orang tersebut diperiksa selama 7 jam lamanya.
Mulai pagi hingga pukul 16.00 WIB. Mereka membawa ijazah untuk dicocokkan sidik jari korban. Ternyata sidik jari korban sudah rusak.