Kisah Staf Jenderal Andika Perkasa, Tertarik Masuk TNI karena Pendidikan Gratis, Kini Bintang 3
Kisah Staf Jenderal Andika Perkasa, Tertarik Masuk TNI karena Pendidikan Gratis, Kini Bintang 3
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUN-BALI.COM - Rekam jejak Joppye Onesimus Wayangkau memang mengesankan, mulai jadi kuli bangunan hingga kini menjadi Jenderal TNI.
Anak buah KSAD Jenderal Andika Perkasa itu pernah bekerja menjadi kuli bangunan untuk membiayai hidupnya.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendaftar tentara dan memperjuangkan karier nya di sana.
Karier Joppye di TNI AD terus menanjak naik hingga kini berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Berikut rekam jejak Joppye Onesimus Wayangkau, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang pernah jadi kuli bangunan.
1. Lahir saat Papua mencekam
Melansir dari tayangan di channel Youtube TNI AD, Letjen Joppye Onesimus Wayangkau juga lahir saat Papua sedang dalam kondisi mencekam.
Letjen Joppye saat itu dibawa lari keluarga agar tak terkena peluru panas, karena neneknya telah tewas tertembak.
"Saya lahir di Serui tahun 62. Kalau menurut cerita orang tua saya itu sedang bergejolak, Indonesia masuk ke Papua. Sehingga saat saya lahir membawa saya dan keluarga sembunyi ke gua karena takut.
Salah satu nenek saya ada yang tertembak waktu itu, orang tua saya takut. Di sebelah barat Kota Serui, saya besar di situ," ujar Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.
2. Awalnya ingin jadi pilot
Awalnya, Joppye bercita-cita menjadi seorang pilot.
Lantaran dia bersekolah di wilayah landasan pesawat terbang.
Melihat para pilot menggunakan seragam bagus, Joppye bertekad untuk menjadi seorang pilot.
"Saya lihat pilot itu saya cita-cita sekali. Terlihat gagah terus lihat ada pangkatnya. Sampai SMA saya punya cita-cita menjadi pilot," lanjut Joppye.
Untuk mencapai cita-citanya, Joppye bertekad berangkat ke Jayapura untuk sekolah di Dinas Perhubungan.
Sayangnya, kondisi keuangan keluarga Joppye saat itu sedang tidak bagus.
Joppye dengan kecewa harus mengubur impiannya menjadi pilot.
3. Kerja jadi kuli bangunan
Setelah kandas, Joppye tak menyerah dan memulai lembaran baru untuk kuliah di Proyek Perintis 2 (ITB Bogor) di fakultas Pertanian dan Uncen Manokwari fakultas peternakan.
Selama pendaftaran kuliah, Joppye kembali terkendala dengan biaya.
Namun kali ini Joppye tak menyerah, dia saat itu berusaha mencari rupiah dengan ikut menjadi buruh (kuli) bangunan.
"Saya ikut buruh bangunan ngaspal jalan," tegas Joppye Onesimus.
"Iya ikut orang-orang PU, siram aspal di jalan, ngambil pasir. Sangking panasnya siang itu kita istirahat di emperan toko.
4. Tertarik daftar TNI
"Saya ada melihat ada brosur di etalase toko. Saya lihat seragam, sebenarnya saya tidak tertarik 'ah saya dari kampung kalo sekolah pakai seragam gini kan udah pasti ga ketrima'." lanjut Joppye mulai tertarik dengan penerimaan TNI.
"Cuman saya lihat persyaratan-persyaratan itu, justru tulisan paling bawah yang menarik saya. Saya ingat ' Pendaftaran dan Pendidikan Tidak Dipungut Biaya', terus saya berpikir jadi tidak butuh biaya, yasudah saya coba daftar saja," jelas Joppye.
Akhirnya Joppye menerima pengumuman untuk kuliah, dia diterima di tiga tempat yang dia daftari.
"IPB fakultas pertanian, kemudian Uncen fakultas peternakan, kemudian Akabri lulus," lanjutnya.
Joppye akhirnya memilih menjadi abdi negara lantaran pendidikan tidak memikirkan biaya.
5. Karier menanjak naik
Karier Joppye terus menanjak naik hingga kini menjabatan sebagai Danpusterad (Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat).
Jabatan sebelumnya adalah Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari.
Joppye juga telah menyandang pangkat bintang tiga atau Letnan Jenderal.
Riwayat Pendidikan:
- Akabri (1986)
- Suslapa I
- Suslapa II
- Seskoad
- Susdanyon
- Susdandim
- Susdanrem
- Sesko TNI
Riwayat Jabatan:
- Danton, Danki, Pasi Yonif 405/Surya Kusuma Brigif 4/DR Kodam IV/Dip (1986—1994)
- Danyonif 407/Padma Kusuma(2000—2002)
- Danyonif 400/Raider (2002—2003)
- Dandim 0736/Batang (2004—2005)
- Danbrigif 24/Bulungan Cakti (2009—2011)
- Asops Kasdam XVII/Cenderawasih (2011—2012)
- Danrem 172/Praja Wira Yakthi (2012—2013)
- Irdam XVII/Cenderawasih (2013—2014)
- Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014—2015)
- Kasdam V/Brawijaya (2015—2016)
- Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI (2016)
- Pangdam XVIII/Kasuari (2016—2020)
- Danpusterad (2020)
- Lemhannas
Riwayat Penugasan:
- Operasi Rajawali Satgas Pemburu Tim-Tim
- Operasi Seroja Tim-Tim
- Operasi Mapenduma
- Operasi Militer Terpadu Daerah Operasi Militer Aceh.(*)