Pertamina Siarkan Pentas Dalam Jaringan, Seniman Desa Bengkala Dapatkan Lagi Panggungnya yang Hilang

Pertamina melalui Marketing Region Jatimbalinus melaksanakan kegiatan seni Panggung Virtual Abirama Budaya Bengkala.

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Panggung virtual kegiatan seni Panggung Virtual Abirama Budaya Bengkala yang diadakan pada Minggu (1/11/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Efek domino akibat dari dampak pandemi Covid-19 bermunculan di masyarakat.

Tanpa terkecuali dirasakan oleh kelompok masyarakat inklusi Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, Bali, yang tergabung dalam Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Bengkala.

Didominasi oleh penyandang kolok atau tuli, kelompok ini sangat merasakan dampak pandemi Covid-19.

Roda perekonomian yang biasanya didorong dari penjualan produksi produk-produk yang mereka hasilkan seperti tenun, dupa dan inka (piring khas Bali) kini terhambat karena turunnya serapan produk hasil karya mereka.

Baca juga: Peternak di Badung Masih Trauma Pelihara Babi dalam Skala Besar, Pemkab Sarankan Metode Biosecurity

Baca juga: Cristiano Ronaldo Comeback, Cetak Gol Hanya dalam 2 Menit, Juventus Menang 4-1 atas Spezia

Baca juga: Raja Se-Bali Minta AWK Haturkan Guru Piduka, Hari Ini Aksi Demontrasi Kembali Digelar

Ketua Paguyuban Kolok, Ketut Kanta menjelaskan, dalam kesehariannya warga di Desa Bengkala membuat batik, menenun bahkan memproduksi jamu.

Hasil karya mereka tersebut kemudian dititipkan di pusat oleh-oleh di wilayah Bali.

"Jika hari biasa, produk buatan warga Desa Bengkala dititip ke toko-toko souvenir atau ke wisatawan yang berkunjung ke desa ini," ujarnya.

Ketut Kanta menambahkan warga Desa Bengkala sangat terdampak karena pandemi ini.

Baca juga: Cerita Nia Ramadhani Ngefans Berat ke Marshanda, Cari Alamat dan Nomor Telepon, Bangga Diajak ke Mal

Baca juga: Hitunglah Volume Gambar Tersebut! Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD: Bangun Datar dan Bangun Ruang

Baca juga: Akan Menikah, Sule dan Nathalie Holscher Sudah Bikin Kesepakatan Soal Rumah Tangga

Apalagi kalau ada tamu asing datang, turis pasti memborong produk warga sini.

Sejak pandemi ini turis ke Bali sangat sedikit, bahkan tak ada kunjungan wisatawan internasional.

Otomatis pendapatan warga Desa Bengkala menurun juga.

Terlebih, dampak yang dirasakan oleh para seniman penari di KEM Bengkala yang kehilangan panggung pementasan semenjak pandemi melanda.

Warga Desa Bengkala yang juga aktif berkesenian, biasanya, kolok melakukan pertunjukan tari dalam berbagai acara di tingkat lokal bahkan nasional.

Baca juga: Begini Cara Cek BLT UMKM via Online eform.bri.co.id/bpum, Siapkan KTP dan Ikuti Langkah Ini

Baca juga: Terkait Subdisi Rp 800 Juta dari PT LIB, Yabes Tanuri: No Comment

Baca juga: Setelah Bebas dari Penjara, Siti Fadilah Berencana Bantu Pemerintah Tangani Penyebaran Covid-19

Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke KEM Bengkala.

Namun, pandemi yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir, memberikan dampak bagi impian mereka untuk tetap eksis melalui bakat seni tari yang dimilikinya.

Tidak mempersoalkan keterbatasan fisik yang dimiliki, kelompok Binaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Depot Pengisian Pesawat Udara Bandara Ngurah Rai ini terus berupaya bertahan di tengah pandemi.

Selain terus berupaya menggerakkan penjualan hasil produksi, pelestarian budaya khususnya kesenian tari warga Desa Bengkala juga terus diupayakan.

Baca juga: Gara-gara Tak Sengaja Injak Kaki Sesama Pengunjung Warkop, Pria ini Dikeroyok hingga Kritis

Baca juga: Pemuda 17 Tahun Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Wajah Sanu Sandani Penuh Luka

Pertamina melalui Marketing Region Jatimbalinus melaksanakan kegiatan seni Panggung Virtual Abirama Budaya Bengkala.

Panggung virtual diadakan pada Minggu (1/11/2020) dan pada kali pertama, ragam tari yang dipertunjukkan adalah tari khas Kolok Bengkala, yaitu Tari Jalak Anguci dan Tari Bebila serta pertunjukan seni tradisional Bali, Sekaa Genjek Bondres Bengkala.

Pentas ini disiarkan live di berbagai media sosial, antara lain di akun instagram, facebook dan twitter Pertamina MOR V @pertaminamor5 serta Facebook dan instagram DPPU Ngurah Rai @dppu_ngurahrai.

Pertunjukkan secara langsung dimulai pada pukul 16.00-17.00 WITA dan akan disiarkan ulang secara berkala.

Selain menampilkan pentas tari secara online, Panggung Virtual Abirama Bengkala ini juga menggalang donasi dukungan dari audiens yang akan dimanfaatkan untuk masyarakat yang tergabung dalam KEM Bengkala.

"Kami menggelar virtual performance (pertunjukan secara dalam jaringan,red) seni tari KEM Bengkala agar para seniman Desa Bengkala bisa mendapatkan lagi panggungnya yang hilang sejak pandemi melanda, agar dapat terus berkarya dan melestarikan budaya," ungkap Operation Head Pertamina DPPU Ngurah Rai, Abraham Sapulete dalam berita pers yang diterima Tribun Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved