Bernuansa Pop Folk Country Rezha Rilis Album Mini "The Great Miracle of The Universe"
Setelah merilis tiga single berturut-turut “Seven Seas” (Desember 2019), “We Will See the Light” (April 2020) dan “Sally” (Mei 2020), Rezha Suardana
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah merilis tiga single berturut-turut “Seven Seas” (Desember 2019), “We Will See the Light” (April 2020) dan “Sally” (Mei 2020), Rezha Suardana kian produktif menulis lagu.
Sepanjang bulan Maret hingga Mei 2020 sebanyak 18 karya baru ditulisnya.
Hingga kemudian Rezha memutuskan untuk fokus menggarap 5 karya anyarnya yang dirangkum dalam mini album berjudul "The Great Miracle of the Universe".
Kelima track anyar Rezha ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, yakni "Morning Song", "Since the Day", "Lagu Hujan", "Bukan Sekedar Rindu", dan "Me and You".
Baca juga: Ratusan Massa Tiba di Pelabuhan Tri Buana Kusamba, Naik Truk Menuju Monumen Puputan Dikawal Polisi
Baca juga: Buatlah Karangan dengan Berjudul Pawai Budaya! Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD: Gagasan Pokok
Baca juga: Otoritas Austria Lakukan Perburuan Besar-besaran, Merespon Serangan Teroris yang Tewaskan 7 Orang
Di mana ke semua lagu tersebut menceritakan ungkapan rasa dan harapan pribadi seorang Rezha.
“Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur pada Tuhan dan semesta yang telah memberikan saya kemampuan berkesenian ini."
"Saya juga tidak pernah berharap banyak kecuali selalu berusaha menggunakan berkah tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga karya-karya saya kemudian bisa menghibur para pendengar di mana saja," tutur Rezha.
Ia berharap bisa terus berkarya, menghasilkan karya-karya yang bisa memanjakan telinga dan hati para pendengar.
Pula bisa mencurahkan isi hati ke semua pendengar, sampai ke semesta.
Dalam album mini ini, Rezha menggandeng Windu Estianto dari band Supersoda.
Baca juga: BREAKING NEWS - Aparat Gabungan hingga Pecalang di Klungkung Bersiaga Jelang Aksi Damai AWK
Baca juga: Lahir Selasa Pon Merakih Akan Hidup Bahagia? Cek di Sini
Baca juga: Kejutan Ashanty Tunjukkan Test Pack Positif, Anang Kegirangan Hingga Aurel Sebut I Hate You So Much
Windu didapuk mengisi divisi aransemen guna menciptakan nuansa lebih fresh dari rilisan sebelumnya.
Kolaborasi penulis lagu dan music-arranger ini kemudian diberi sentuhan mastering akhir oleh Ian Joshua Stevenson di Jos Music Lab.
Juga di album mini ini, Rezha mengajak istrinya, Ranny Swastika untuk berduet di lagu “Bukan Sekedar Rindu” yang terdengar begitu riang, jujur dan menggemaskan.
Untuk proses kreatif, rekaman, mixing dan mastering juga melibatkan arahan duo-produser Richart Volx dan Igo Blado dari label The Blado Beatsmith.
Baca juga: UU Cipta Kerja Resmi Diteken Jokowi, Serikat Buruh Ini Sampaikan 5 Pernyataan Sikap ke MK
Baca juga: Oktober 2020, Kota Denpasar dan Singaraja Mengalami Deflasi
Baca juga: Pinangki 23 Kali Bepergian ke Luar Negeri Terkait Djoko Tjandra
"Secara personal, yang membuat saya sangat tertarik untuk memproduseri Rezha Suardana adalah justru karena kejujuran serta kesederhanaannya dalam menulis dan menyanyikan karya-karyanya," ungkap Igo Blado.
"Karya-karya Rezha yang jujur lama tak saya jumpai lagi belakangan ini”, imbuhnya.
Diketahui Igo Blado & The Blado Beatsmith adalah label yang memproduksi album "Lagu Kita Orang Indonesia" milik Ed Eddy & Residivis serta "Beranda Taman Hati" Dialog Dini Hari di tahun 2008.
Pun musisi kelahiran Denpasar, 14 April 1990 ini didukung oleh Erick Est dari EST Movie dalam penggarapan video musik lagu "Morning Song". Lagu ini dipilih sebagai single pertama.
"Album mini bernuansa pop-folk-country akan dirilis di digital platform. Peluncurannya dirayakan dengan acara syukuran sederhana di Warung Kopi Bhineka Muda Sanur, hari Rabu, 4 November 2020, jam 7 malam."
"Turut pula tampil Sindikat Rock Masa Kini [SRMK] dan imbuhan jam-session dari para sahabat musisi," terang Igo Blado. (*)