Selama Ini Keliru, Ternyata Kacang justru Membantu Menyembuhkan Jerawat

TRIBUN-BALI.COM - Kacang sering disebut-sebut menjadi penyebab munculnya jerawat.

Alhasil banyak orang-orang yang akan menghindari konsumsi kacang agar jerawat tidak muncul.

Apalagi ketika jerawat tengah meradang, kacang menjadi makanan yang paling dihindari.

Tetapi tahu tidak ternyata anggapan tersebut salah besar loh.

Nyatanya kacang justru menjadi 'obat' alami untuk meredakan jerawat.

Baca juga: Baru Berusia 1 Tahun tapi Kini Stafsus Milenial Jokowi Diminta Bubar, Ini Penyebabnya

Baca juga: 2 Tahun Nikah Lalu Cerai, Chef Juna Rela Rawat Mantan Istri yang Hamil dengan Pria Lain

Baca juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Ini Tawarkan Kisah Seru, Ada Drakor Lawas yang Masih Asyik untuk Dinikmati

Bukan sekadar isapan jempol semata, kacang dianggap bisa meredakan jerawat sudah dibuktikan secara ilmiah loh.

Pasalnya kacang memiliki kandungan omega-3 yang tinggi.

Omega-3 sendiri terbukti bisa menjadi antiinflamasi di dalam tubuh sehingga ampuh meredakan jerawat.

Tak hanya meredakan jerawat, omega-3 juga bisa berperan untuk mengurangi produksi kelenjar sebum.

Beberapa jenis kacang yang bisa dikonsumsi karena kandungan omega-3nya yang tinggi yaitu kacang mede dan kacang almond.

Baca juga: Richard Kyle Buka Suara Soal Sebutan Parasit Jessica Iskandar Hingga Gagal Nikah, Awalnya Tersakiti

Baca juga: Resmi Dibuka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11, Ini Panduan & Daftar Via www.prakerja.go.id

Baca juga: Berhasil Terapkan UHC, Walikota Kediri Belajar ke Kabupaten Badung

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang terbukti langsung berjerawat usai mengonsumsi kacang?

dr. Ricard Lee, MARS, AAAM pada unggahan youtube dr. Richard Lee, MARS menyebutkan peristiwa tersebut terjadi karena tubuh memiliki alergi terhadap kacang.

Dengan begitu bukan kacangnya yang salah, tetapi reaksi alergi dari tubuh yang membuat jerawat timbul.

Selain alergi, hipersensitivitas juga bisa membuat jerawat timbul seusai mengonsumsi makanan jenis apapun termasuk kacang.

"Jadi itu tidak pada semua orang, kacang itu aman dan sudah ada penelitiannya," ujar dr. Richard.