Begini Canda Dalang Kondang Ki Seno Nugroho di WhatsApp Sebelum Malam Harinya Meninggal

Seniman asal Bantul, Yogyakarta tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada hari Selasa (3/11/2020) malam.

Editor: Kambali
Kompas.com
Ki Seno Nugroho. 

Untuk yang tidak bisa datang langsung, bisa menyaksikannya  melalui chanel YouTube "Dalang Seno" ataupun PWKS yang selalu menyiarkan langsung setiap pementasan.

Saat pementasan di Balai Dusun Munggi, ada beberapa kamera perekam yang terpasang dan memiliki dua operator.

Ketika didekati, itu milik dalang Seno dan PWKS yang siap menyiarkan live streaming. 

Baca juga: Mengenal Sosok Cokorde Gde Raka Bawa, Seniman Tari Barong yang Pernah Tampil hingga Luar Negeri

Seno mengaku menggunakan sarana media sosial untuk menyiarkan pementasannya cukup efektif mengenalkan wayang kepada anak muda.

“Anak sekarang SD saja sudah pegang HP, buka-nya konten YouTube atau nonton film atau apa. Kita coba lewat situ (YouTube) ternyata dan ini luar biasa. Semalam itu minimal 10 ribu penonton. Untuk pertunjukan tradisional lho Mas, itu luar biasa.  Tembus 20 ribu (penonton) di Magelang kemarin,” ujarnya.

Kebangkitan kesenian tradisional 

Seno menilai, dengan banyaknya penonton kesenian tradisional terutama wayang kulit, ini membuktikan kebangkitan seni tradisional yang lama tertidur.

Selama ini banyak pekerja seni yang kebingunan dalam merangkul anak muda. Namun, setelah dirinya mendalang dengan metode baru yakni mudah diterima oleh semua kalangan termasuk anak muda, ia berharap dicontoh oleh pegiat seni lainnya.

"Di YouTube saya itu ada yang berkomentar pasti ada salah satu atau dua atau tiga komentar yang dulu saya tidak suka wayang, tetapi setelah melihat Pak Seno saya setiap malam suka wayang. Itu kebanggan saya seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Makedekan Ajak Clekontong Mas Hadirkan Cok Raka Tisnu, Salah Satu Seniman Topeng yang Masih Eksis

Selain itu, dengan mudahnya akses menonton pertunjukan kesenian tradisional semakin banyak anak kecil untuk tertarik menjadi dalang.

Banyak permintaan dari penggemarnya untuk membuat sanggar karena anak-anak mereka ingin menjadi dalang.

Namun hal itu belum bisa dilakukan karena padatnya jadwal pementasan Ki Seno. Dia takut ketika anak-anak yang ingin belajar tidak diajar langsung oleh dirinya maka motivasinya akan turun.

Baca juga: Mengenal Sosok Ajik Topok, Seniman Bali yang Mulai Berkarir Sejak Tahun 1982

Dia merupakan putra dalang Ki Suparman Cermowiyoto. Ki Seno Nugroho lahir pada 23 Agustus 1972.

Dalang Ki Seno Nugroho memiliki kiprah yang cukup luar biasa di dunia seni tradisional. Termasuk ketika beliau berhasil menggaet anak-anak muda untuk menggemari wayang.

Berikut ini cerita singkat tentang kisah suksesnya menggaet anak-anak muda dan membuat mereka rela berjam-jam nonton wayang, dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.

Dalam rangka melestarikan budaya Jawa (nguri nguri budaya Jawa) serta dalam rangka HUT Patra Semarang yg ke-45 menggelar acara pementasan wayang kulit yang mengusung tema
Dalam rangka melestarikan budaya Jawa (nguri nguri budaya Jawa) serta dalam rangka HUT Patra Semarang yg ke-45 menggelar acara pementasan wayang kulit yang mengusung tema "Semar Bangun Kayangan" dengan dalang Ki Seno Nugroho yang berlangsung di halaman Hotel Patra Semarang, Kamis (27/6) malam. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)
Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved