Pilpres Amerika Serikat
Hasil Pilpres Amerika 2020: Biden vs Trump Sementara, 238 : 213, 7 Negara Bagian Masih Menghitung
Hasil Pilpres Amerika Serikat 2020, berdasarkan perhitungan suara electoral. Sementara, Joe Biden masih unggul dari Donald Trump.
TRIBUN-BALI.COM – Hasil Pilpres Amerika Serikat 2020, berdasarkan perhitungan suara electoral.
Sementara, Joe Biden masih unggul dari Donald Trump.
Saat ini ada 7 negara bagian yang masih menghitung perolehan suara.
Diantaranya, Alaska, Nevada, Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.
Adapun Joe Biden saat ini mendominasi Nevada.
Sedangkan Trump mendominasi Alaska, Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.
Dari pantauan Tribunnews dari MSN.com, pada pukul 15.31 WIB atau pukul 3.31 waktu AS Joe Biden masih unggul dengan 238 suara electoral.
Baca juga: Hasil Pilpres Amerika 2020: Joe Biden Memimpin Sementara Suara Electoral 236, Trump 213
Sedangkan Donald Trump tertinggal cukup jauh yakni sebanyak 213 suara electoral.
Donald Trump Akan Protes ke MA, Merasa Dicurangi
Presiden Donald Trump berbicara di Gedung Putih, di tengah ketegangan perhitungan electoral college, Rabu (4/11/2020) pukul 2.20 dini hari waktu AS.
Sebelumnya Trump sempat menulis cuitan di Twitternya akan membuat pernyataan malam Rabu ini.
"Aku akan membuat pernyataan malam ini. Kemenangan Besar!" tulis Trump.
Postingan itu telah mengumpulkan 503 ribu suka dan diretweet sebanyak 93 ribu kali.
Saat ini menurut pantauan Tribunnews dari The New York Times, Joe Biden unggul 225 suara electoral.
Sedangkan Trump mengumpulkan 213 suara electoral.
Baca juga: Soal Demokrasi Pilpres, Indonesia Lebih Maju Daripada Amerika, Ini Penjelasannya
Sehingga masih ada 100 suara electoral yang diperebutkan dua capres ini.
Trump dan Biden harus mengumpulkan minimal 270 suara electoral untuk memenangkan kursi di Gedung Putih.
Donald Trump sekarang berbicara di Gedung Putih soal pemilihannya malam ini.
"Ini, tanpa pertanyaan, konferensi pers terbaru yang pernah saya lakukan," canda Trump saat dia mulai berbicara sekitar pukul 2:20 pagi waktu AS.
Presiden kemudian secara tidak berdasar menuduh Demokrat mencoba 'mencabut hak pilih' para pendukungnya.
"Kami tidak akan mendukungnya," kata Trump.
Donald Trump bahagia mengumumkan kemenangannya di Florida dan Texas.
Meskipun saat ini Amerika Serikat masih menunggu hasil dari negara-negara bagian penting battleground di Midwestern.
"Juga jelas bahwa kita telah memenangkan Georgia," kata Trump di Gedung Putih.
"Mereka tidak bisa menangkap kita."
Tapi AP belum menelepon Georgia dan suara yang luar biasa bisa memberi Joe Biden kesempatan untuk memimpin di negara bagian yang biasanya konservatif.
Presiden juga menyatakan keyakinannya menang atas Pennsylvania, karena negara bagian terus menghitung surat suara.
"Yang terpenting, kami memenangkan Pennsylvania dengan jumlah suara yang luar biasa," kata presiden di Gedung Putih.
Donald Trump ingin segera mengumumkan kemenangan atas negara-negara penting (battleground) yang masih sulit diprediksi, seperti Georgia dan North Carolina.
Namun presiden secara bersamaan mendesak Arizona untuk menghitung lebih banyak surat suara dengan harapan hal itu akan membalikkan kepemimpinan Joe Biden saat ini.
Lebih lanjut, presiden membuat tuduhan tak berdasar tentang "kecurangan" dalam pemilihan presiden, saat ia menyatakan kemenangan tanpa hasil yang mendukungnya.
"Ini adalah penipuan terhadap publik Amerika," kata presiden.
"Ini memalukan bagi negara kita."
"Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami memenangkan pemilihan ini," katanya percaya diri.
Presiden belum memenangkan pemilihan kembali hingga saat ini, dan negara bagian penting seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin masih belum jelas hasilnya.
Namun Trump berjanji akan memperjuangkan hasil pemilu di mahkamah agung.
"Kami akan pergi ke mahkamah agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan," kata Trump.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Pilpres Amerika: Biden Unggul 238 Electoral Votes & Trump 213 Tapi Mendominasi 6 Negara Bagian