Perhitungan Suara Pilpres AS 2020: Donald Trump Menang Telak Atas Joe Biden di Negara Bagian Ini
Pesta demokrasi lima tahunan di Amerika Serikat (AS) memunculkan dua kandidat kuat yakni Donald Trump dan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
TRIBUN-BALI.COM, NEW YORK - Pesta demokrasi lima tahunan di Amerika Serikat (AS) memunculkan dua kandidat kuat yakni Donald Trump dan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Dari hasil pantauan perhitungan sementara, khususnya di negara bagian Indiana, Trump yang dijagokan Partai Republik unggul atas pesaingnya.
Melansir laporan Associated Press (AP), calon presiden dari Partai Republik, pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat dianugerahi 11 suara pemilih (electoral vote).
Indiana adalah negara asal pasangan Trump, Wakil Presiden Mike Pence.
Trump memenangkan Indiana dengan 19 poin persentase pada 2016 atas Hillary Clinton.
Baca juga: Hasil Pilpres Amerika 2020: Joe Biden Memimpin Sementara Suara Electoral 236, Trump 213
Baca juga: Kamala Harris Sebut Joe Biden Calon Presiden Amerika Serikat Punya Kekuatan dan Empati
Bukan itu saja, Trump juga memenangkan negara bagian Arkansas.
Trump memperoleh enam suara pemilih.
Arkansas adalah negara basis partai Republik yang solid yang terjadi sejak melawan Bill Clinton pada 1996.
Sebelumnya diberitakan Trump telah memenangkan negara bagian Kansas.
Trump memperoleh enam suara pemilih (electoral vote)
Baca juga: Perhitungan Sementara Pilpres AS 2020, Elecktoral Vote Joe Biden Ungguli Sementara Donald Trump
Baca juga: Pilpres AS 2020: Jajak Pendapat Sebut Joe Biden Unggul Tipis Atas Donald Trump di Pennsylvania
Baca juga: Pilpres AS 2020: Jejak Pendapat Sebut Donald Trump dan Joe Biden Bersaing Ketat di Texas
.
Pada 2016, Trump menjadi pemenang atas Hillary Clinton dengan 20 poin persentase di negara bagian itu.
Sementara calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan negara bagian Colorado.
Mantan Wakil Presiden AS di era Barrack Obama dianugerahi sembilan suara pemilih pada Selasa (3/11/2020).
Negara bagian, yang menjadi kantung suara Hillary Clinton empat tahun lalu.