Alat Peringatan Dini Tsunami Akan Dipasang di Kusambi Karangasem

BPPT berencana memasang dua alat sensor peringatan dini tsunami di Pesisir Pantai Kusambi, Desa Bunutan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto : Petugas BPBD Kab. Karangasem survei lokasi pemasangan alat sensor peringatan dini tsunami, Selasa (3/11/2020) siang 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Badan Pengkajian serta Penerapan Teknologi (BPPT) berencana memasang dua alat sensor peringatan dini tsunami (InaTEWS) di Pesisir Pantai Kusambi, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.

Satu alat dipasang di tengah laut, dan satunya di darat.

Kepala pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, Pesisir Pantai Kusambi dipilih karena ada patahan sesar.

Rawan terjadi gempa bawah laut, serta berpotensi mengalami tsunami.

Baca juga: UMK Tabanan Dipastikan Tetap, Disnakertrans dan Dewan Pengupahan Sepakat Ikuti SE Pemprov Bali 

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Negatif Diprediksi Hingga Kuartal IV, Indonesia Resmi Resesi

Ditambah lagi, banyak pemukiman warga yang berada di sekitar Pesisir Pantai Kusambi.

"Pemasangan alat sensor peringatan dini tsunami di Pesisir Pantai Kusambi sesuai hasil kajian resiko beserta titik koordinat. Alat dipasang di darat dan tengah laut. Dari BPBD sudah mengecek dan survei ke lokasi pemasangan alat,"ungkap Kalak BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, Kamis (5/11/2020).

Mantan Kabid Pemadam Kebakaran Karangasem menambahkan, dari hasil survei ada dua titik koordinat yang dianggap cocok dipasang peralatan peringatan dini tsunami.

Pertama di titik koordinat 8°23'24.3"S 115°42'40.9"E di lahan milik pribadi yang dijadikan area Pura Segara sesuai perarem keputusan dari adat.

Sedangkan kedua yakni titik koordinat 8.393584,115.710343.

Lahan ini merupakan asset dari Pemerintah daerah Karangasem.

Pemasangan alat di darat membutuhkan lahan sekitar 1.5 x 1.5 meter untuk mendirikan bangunan.

"Lokasi kedua tempat ini sama di Kusambi,"ungkap Arimbawa.

Pejabat asal Singaraja ini mengaku, hasil survei lokasi sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Titik koordinat mana yang digunakan akan diputuskan oleh BPPT sesuai dengan hasil kajiannya.

Seandainya titik pertama dipilih, BPBD Karangasem akan langsung berkoordinasi dengan warga adat Kusambi serta pemilik lahan.

"Seandainya titik koordinat kedua dipilih, prosesnya lebih mudah. Tinggal mohon ke Pemda untuk mengunakan asset pemerintah. Sekarang kita masih menunggu keputusan dari BPPT. Titik koordinat mana yang cocok digunakan untuk tempat pemasangan alat peringatan dini tsunami,"akui Arimbawa.

Pihaknya berharap, pemasangan alat ini bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan.

Setelah ini diharapkan ada bantuan alat serupa untuk pemasangan di Pesisir Pantai lainnya.

Seperti di Pesisir Pantai Candidasa, Jasri, Seraya, Purwakerti, dan Buitan, serta Pesisir Pantai di Kecamatan Manggis.

Untuk diketahui, peralatan sensor peringatan dini tsunami cocok dipasang di Karangasem.

Mengingat daerah Karangasem masuk 100 besar daerah rawan kena bencana sesuai Indek Resiko Bencana Indonesia (IRBI) 2013.

Karangasem diurutan 93 daerah resiko bencana karena kondisi wilayah.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved