Gunung Merapi Naik Status dari Waspada ke Siaga, Letusannya Diprediksi Serupa Tahun 2006
Gunung Merapi naik status dari waspada ke siaga. Letusan Gunung Merapi selanjutnya diperkirakan masih serupa dengan yang terjadi pada 2006.
TRIBUN-BALI.COM - Gunung Merapi naik status dari waspada ke siaga.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperkirakan letusan Gunung Merapi selanjutnya masih serupa dengan yang terjadi pada 2006.
Pada 2006, letusan Gunung Merapi bersifat effusif atau lelehan.
Namun, tetap ada potensi letusan yang eksplosif.
"Sebenarnya tidak keluar dari skenario yang kita sampaikan. Karakter utamanya masih effusif," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam jumpa pers melalui daring, Kamis (5/11/2020).
Hanik menuturkan meski karakter erupsi Gunung Merapi selanjutnya diperkirakan mirip dengan 2006, tapi masih ada potensi eksplosif.
Baca juga: Awan Melingkar di Sejumlah Lokasi Termasuk Gunung Merapi, Ini Penjelasan BMKG
Saat ini potensi erupsi eksplosif itu terlihat lebih nyata, sebab dari data pemantauan aktivitas vulkanik sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava pada 2006.
Padahal di puncak Merapi hingga November 2020 belum muncul kubah lava.
"Di sini kami menyampaikan kemungkinan adanya eksplosif karena data-data itu. Tetapi ini masih bagian karakternya Merapi," tegasnya.
Sementara itu Kasi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menambahkan karakter utama erupsi diprediksi tetap effusif.
Hanya saja diiringi dengan eksplosif.
"Jadi eksplosif ini hanya mengiringi karakter utama dari efusif," tandasnya.
Agus menuturkan eksplosifitasnya tidak besar.
Berbeda dengan eksplosif pada erupsi 2010.
"Tipe erupsi itu ada tipe Merapi dan tipe Merapi plus eksplosif, ini yang dimaksud. Bukan seperti erupsi eksplosif 2010 atau erupsi eksplosif Vulkanian," pungkasnya.