Pilpres Amerika Serikat
Hasil Pilpres Amerika Serikat 2020: Suara Biden Melonjak Jadi 153.710, Ternyata Salah Ketik
Update hasil Pilpres Amerika Serikat, Jumat (6/11/2020). Hingga Pukul 06.25 Wita, Biden masih unggul dengan perolehan 264 suara, dan Donald Trump
TRIBUN-BALI.COM - Update hasil Pilpres Amerika Serikat, Jumat (6/11/2020).
Hingga Pukul 06.25 Wita, Biden masih unggul dengan perolehan 264 suara, dan Donald Trump memperoleh 214 suara berdasar pantauan dari live AP.
Suara ntuk Joe Biden pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat ( Pilpres AS) di Michigan melonjak lebih dari 138.000 pada Rabu (4/11/2020) pagi waktu setempat, yang ternyata karena salah ketik.
"Jadi ketika semua orang tidur dan semuanya pulang, Demokrat di Michigan secara ajaib mendapat 138.339 suara, dan semua 138.339 suara itu secara ajaib jatuh ke Biden? Itu sama sekali tidak mencurigakan," sindir seorang netizen di Twitter.
Lonjakan angka itu awalnya dituding sebagai kecurangan pada Pemilu AS, tetapi langsung diklarifikasi oleh Caroline Wilson, juru tulis Shiawassee County, Michigan tengah.
"Saya menambahkan nol tambahan secara tidak sengaja, sehingga laporannya 153.710 suara untuk Biden, padahal seharusnya 15.371."
Baca juga: Hasil Pilpres Amerika Serikat 2020: Joe Biden dan Kamala Harris Dekati Angka Kemenangan 270
"Begitu (kesalahan) ditemukan langsung diperbaiki, mungkin setelah 20 menit, jadi saya terkejut betapa cepatnya ini menyebar," ucap Wilson kepada kantor berita AFP.
Kesalahan itu langsung diperbaiki oleh pejabat negara bagian setempat, tetapi analis independen mengeklaim itu adalah penipuan online pada Pilpres AS.
Setelah angkanya dikoreksi, Demokrat "kehilangan" 138.339 suara dari kesalahan ketik tersebut, sedangkan suara untuk Trump tidak terpengaruh.
Polemik pulpen Sharpie
Desas-desus kecurangan Pemilu Amerika Serikat lainnya juga muncul di Arizona, dengan klaim bahwa para pemilih dipaksa memakai Sharpie (salah satu merek pulpen) agar tidak terbaca dan suara untuk Trump tidak terhitung.
"Petugas TPS mengambil pulpen dari para pemilih dan menyuruhnya memakai Sharpie. Tintanya Sharpie tembus. Semua yang memilih dengan Sharpie tidak bisa dibaca," tulis sebuah unggahan di Facebook.
Unggahan itu juga disertai video yang menampilkan seorang pria berkata, "Orang-orang datang ke sini untuk memilih Donald Trump, dan suara mereka jadi tidak sah."
Akan tetapi, para petugas, termasuk Sekretaris Negara Bagian Arizona Katie Hobbs, mengatakan bahwa pemakaian Sharpie tidak akan membuat suara tidak sah, dan para pemilih boleh membawa pulpen sendiri.
"PENTING: Jika Anda memilih sendiri, suara Anda akan dihitung, tak peduli apa pun pulpen yang dipakai (termasuk Sharpie)," tulis Hobbs di Twitter.
Baca juga: Jika Terpilih jadi Presiden Amerika Serikat, Ini Kebijakan Pertama yang Akan Dilaksanakan Joe Biden
Pilpres AS dan Covid
Sebuah survei yang baru saja dirilis menemukan bahwa pandemi Covid-19 merupakan isu utama bagi para pemilih dalam pemilihan presiden ( pilpres) Amerika Serikat ( AS) tahun ini.
Menurut survei yang melibatkan lebih dari 20.000 pemilih di AS itu, Covid-19 dipilih sebagai isu utama oleh hampir sepertiga dari total responden nasional, dan memuncaki daftar untuk pemilih di setiap negara bagian kecuali Alaska.
Sejumlah isu lain yang dianggap penting meliputi rasisme (10 persen), ekonomi (8 persen), pelayanan kesehatan (7 persen), serta kejahatan dan kekerasan (6 persen).
Hasil survei tersebut yang diunggah di situs web Universitas Northwestern pada Selasa (3/11/2020) sebagaimana dilansir dari Xinhua.
Ketika para pemilih diklasifikasikan berdasarkan negara bagiannya, peneliti menemukan perbedaan signifikan terkait apa yang dipilih responden sebagai isu terpenting setelah Covid-19.
Mayoritas di 43 dari 50 negara bagian menyebutkan tiga isu, yaitu rasisme (17 negara bagian), kejahatan dan kekerasan (18 negara bagian), serta pelayanan kesehatan (8 negara bagian).
Para peneliti juga menemukan perbedaan partisan, usia, serta rasial atau etnis yang begitu jelas.
Masalah yang paling sering disebutkan oleh warga pendukung Partai Demokrat dan independen meliputi rasisme, perubahan iklim, dan pelayanan kesehatan.
Para pendukung Partai Republik juga memasukkan isu pelayanan kesehatan dalam daftar lima isu terpenting mereka, tetapi juga menyebutkan isu kejahatan dan kekerasan, aborsi, serta ekonomi.
Sementara itu, warga Afro-Amerika memiliki kecenderungan lebih besar dibanding kelompok ras atau etnis lainnya untuk memilih rasisme dan kebrutalan polisi sebagai masalah terpenting di negara itu.
Sedangkan responden berkulit putih cenderung menyebutkan isu ekonomi dan pelayanan kesehatan sebagai isu terpenting kedua setelah Covid-19, menurut survei tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Pilpres AS: Suara Biden Melonjak Jadi 153.710 di Michigan, Ternyata Salah Ketik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pilpres AS: Covid-19 Jadi Isu Utama Bagi Pemilih di Amerika”